TNI Dilibatkan Pada Program Lumbung Pangan Di Sumsel

PALEMBANG, KOMPAS.TV - Anggota TNI mulai dilibatkan dalam optimasi dan intensifikasi lahan pertanian di Sumatera Selatan.

Strategi ini diyakini mampu membuat pengelolaan pertanian lebih efektif, terlebih Sumsel berambisi meningkatkan produktivitas lahan agar dapat masuk 3 besar penghasil gabah Nasional.

Pelibatan TNI dalam pengembangan lahan pertanian di Sumsel, setelah Kementerian Pertanian menggelontorkan dana sebesar Rp 306 miliar untuk meningkatkan produktivitas lahan pertanian di Provinsi ini, yang merupakan lanjutan Program Lumbung Pangan atau Food Estate yang diluncurkan di Sumsel Mei 2021.

Lahan seluas 75.619 hektar di Sumsel akan menjalani fase optimasi dan intensifikasi sehingga produktivitas pertanian dapat didongkrak dari 2,7 juta ton per tahun di 2021 menjadi 5,1 juta ton per tahun pada 2024.

Gubernur Sumsel Herman Deru, meyakini potensi lahan pertanian yang sangat luas, Sumsel memiliki peluang menjadi daerah lumbung pangan nasional, bahkan dalam 3 tahun ke depan Sumsel dapat masuk sebagai 3 besar daerah penghasil gabah di Indonesia.

Optimasi lahan akan diterapkan di Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir dan Muara Enim, dengan total 49.990 hektar.

Sementara intensifikasi diterapkan di OKU Timur, OKU Selatan dan Ogan Ilir dengan luas 25.692 hektar.

Semua anggota TNI di Sumsel turut membantu, teknis maupun operasional, seperti pembangunan sarana dan prasarana pertanian, agar yang direncanakan dapat sesuai target.

Tugas TNI memetakan permasalahan untuk dicari jalan keluar. Dengan harapan program dapat diselesaikan tepat waktu dan sesuai target produksi yang sudah disepakati bersama.

#tni #foodestate #sumsel