Kompas TV nasional peristiwa

Relawan Pemulasaraan Covid-19 Dianiaya Warga, BPBD Jember Minta Pelaku Diproses Hukum

Kompas.tv - 24 Juli 2021, 03:05 WIB
relawan-pemulasaraan-covid-19-dianiaya-warga-bpbd-jember-minta-pelaku-diproses-hukum
Ilustrasi. Relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 (Sumber: Satgas Covid-19 Maluku)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Hariyanto Kurniawan

JEMBER, KOMPAS.TV – Relawan dianiaya warga, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jember, Jawa Timur, meminta pelaku penganiayaan diproses hukum dan relawan diberi jaminan keamanan selama bertugas.

Pernyataan itu disampaikan Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jember Moh Djamil setelah pada Sabtu (17/7/2021) relawan pemulasaraan jenazah Covid-19 dianiaya warga.

"Kami berharap jangan sampai kejadian penganiayaan kepada relawan pemakaman jenazah Covid-19 terulang kembali di Jember dan kami mendesak dilakukan proses hukum terkait kejadian tersebut," kata Moh Djamil kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Baca Juga: Wagub: PPKM Darurat Berhasil, Angka Covid-19 DKI Turun

Lebih lanjut Moh Djamil menjelaskan kronologi kejadian yang dialami oleh relawan pemulasaraan yang bertugas. Saat itu diketahui relawan akan melakukan pemulasaraan di daerah Desa Jatisari, Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember pada Sabtu (17/7/2021).

Pemulasaraan belum dilakukan, relawan justru mendapati sejumlah warga yang merebut paksa peti jenazah hingga membukanya untuk dibawa pulang dan dimandikan sebagaimana biasanya.

Saat berusaha merebut tindakan penganiayaan terjadi, beberapa relawan mengaku dipukul, dipelintir tangannya hingga jatuh, dilempari batu, dan diadang oleh kendaraan serta orang yang jalan kaki.

Baca Juga: Said Aqil Siradj: Tolong Saya Dibantu Menyadarkan Kiai yang Tidak Percaya Covid-19 dan Vaksin

Warga memaksa untuk melakukan hal yang tidak sesuai dengan prosedur pemulasaraan jenazah positif Covid-19.

"Warga merebut peti jenazah dan membukanya, kemudian mereka berencana untuk memandikan jenazah tersebut. Hal itu tidak sesuai dengan protokol pemulasaraan jenazah yang terkonfirmasi positif," kata Pelaksana Tugas Kepala BPBD Jember Moh Djamil.

Akibat dari kejadian itu, relawan kembali ke markas karena kondisi di lapangan tidak kondusif. Pihaknya menyayangkan atas kejadian itu, lantaran membuat relawan di lapangan merasa tidak aman ketika bertugas.

Padahal, apa yang dilakukan relawan semata-mata menjalankan tugas untuk memakamkan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tanya Menkes Usai Ketahui Obat Covid-19 Kosong di Apotek, Begini Jawabannya...

"Kami hanya menjalankan tugas untuk memakamkan warga yang terkonfirmasi positif Covid-19, sehingga seharusnya warga bisa memahami tugas kami dan membantu untuk pemakaman," terangnya.

Selanjutnya, Plt Kepala BPBD Jember meminta jaminan keamanan bagi para relawan yang bertugas memakamkan jenazah yang terkonfirmasi positif Covid-19. Pasalnya, relawan terkadang pulang menjelang pagi karena banyak jenazah yang harus dimakamkan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x