Kompas TV internasional kompas dunia

Tajikistan Nyatakan Siap Tampung hingga 100.000 Pengungsi Afghanistan

Kompas.tv - 23 Juli 2021, 22:06 WIB
tajikistan-nyatakan-siap-tampung-hingga-100-000-pengungsi-afghanistan
Anak-anak Afghanistan bermain dengan pecahan logam sisa penyerangan di Kabul, Afghanistan. Anak-anak Afghanistan terpapar kekerasan, kekejian, dan kematian akibat perang hampir setiap hari. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

DUSHANBE, KOMPAS.TV - Pertempuran yang meningkat antara pasukan Afghanistan dan kelompok Taliban di negara itu setelah Amerika Serikat menarik penuh pasukannya membuat Tajikistan menyatakan mereka bersiap menerima hingga 100.000 pengungsi, kata seorang pejabat senior Tajikistan, Jumat.

Taliban merebut dan menguasai makin banyak wilayah di Afghanistan. Pentagon memperkirakan Taliban menguasai lebih dari setengah distrik di seluruh negara.

Wakil kepala komite darurat Tajikistan, Imomali Ibrohimzoda, kepada pers mengatakan pada Jumat bahwa negara bekas republik Soviet itu telah membangun dua gudang besar untuk menyimpan persediaan bagi para pengungsi di provinsi Khatlon dan Gorno-Badakhshan yang berdekatan dengan perbatasan Afghanistan.

Ratusan warga sipil Afghanistan melarikan diri ke Tajikistan bulan Juli ini, tetapi pemerintah Tajikistan di Dushanbe mengatakan mereka telah kembali ke Afghanistan.

Sebelumnya dikabarkan, setelah kalah dalam penguasaan wilayah, militer Afghanistan merombak strategi perangnya melawan Taliban dengan memusatkan pasukan di sekitar daerah paling kritis seperti Kabul, kota-kota lain, penyeberangan perbatasan dan infrastruktur vital, kata pejabat Afghanistan dan AS.

Baca Juga: Militer AS Lakukan Serangan Udara ke Taliban, Bentuk Dukungan untuk Tentara Afghanistan

Jenderal Austin Scott Miller (kanan) -- perwira tertinggi AS di lapangan di Afghanistan -- menyerahkan komando kepada Jenderal Kenneth McKenzie (kiri) (Sumber: France24 via AFP/Wakil Koshar)

Strategi pemusatan pasukan itu akan menyerahkan wilayah lainnya kepada gerilyawan Taliban. Tetapi para pejabat mengatakan hal itu tampaknya diperlukan, karena pasukan Afghanistan berusaha mencegah hilangnya ibu kota provinsi yang dapat meluluhlantakkan negara itu.

Konsolidasi pasukan itu bertepatan dengan penarikan militer Amerika Serikat pada 31 Agustus atas perintah dari Presiden Joe Biden.

Intelijen AS memperingatkan, perkembangan terbaru ini bisa membuat pemerintah Afghanistan jatuh hanya dalam enam bulan, kata para pejabat AS kepada Reuters.

Seorang pejabat Afghanistan yang enggan disebut namanya mengatakan "reorientasi" pasukan akan membantu Kabul menguasai wilayah strategis dan mempertahankan infrastruktur, termasuk bendungan yang dibangun dengan bantuan India dan jalan-jalan utama.

Namun, mengonsolidasikan pasukan juga berarti membiarkan daerah lain tidak dijaga. Konsolidasi pasukan itu dapat membuat situasi menjadi sulit bagi komunitas atau kelompok etnis di Afghanistan.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x