Kompas TV nasional peristiwa

Cuitan Jokowi Sebut Muazin dalam Salat Iduladha, Ini Kata MUI

Kompas.tv - 21 Juli 2021, 17:25 WIB
cuitan-jokowi-sebut-muazin-dalam-salat-iduladha-ini-kata-mui
Presiden Joko Widodo saat melaksanakan salat Iduladha di halaman Istana Bogor, Selasa (20/7/2021) (Sumber: Twitter/Jokowi)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Fatwa Asrorun Ni'am Sholeh menjelaskan definisi muazin dalam cuitan Joko Widodo (Jokowi) dalam saat Hari Raya Iduladha.

Menurut Ni'am, muazin yang dimaksud Presiden Jokowi adalah orang yang bertugas menyerukan dimulainya salat. Artinya, muazin pada saat itu adalah orang yang bertugas menyerukan salat Iduladha dimulai bukan mengumandangkan azan sebagaimana dipahami banyak masyarakat.

"Di kita biasanya dikenal dengan istilah bilal juga. Nah, Bilal itu kan sebenarnya nama orang tapi sudah jadi istilah umum. Dalam konteks sholat id, maka seorang muazin ini bertugas menyerukan dimulainya salat. Orangnya bisa sama dengan imam dan khatib, atau berbeda," kata Ni'am kepada wartawan, Selasa (21/7/2021).

Baca Juga: Kunjungi Gudang Bulog, Presiden Jokowi: Ada 1,373 Juta Ton, Stok Beras Cukup

Diketahui sebelumnya, cuitan Presiden Jokowi sempat ramai dikomentari netizen. Pasalnya, dalam pemahaman masyarakat muazin berarti orang yang mengumandangkan azan. Sementara itu, dalam pelaksanaan salat Iduladha ibadah sunnah tidak diawali dengan azan. Melainkan hanya takbir dan ajakan untuk memulai salat.

Dalam cuitannya, Presiden Jokowi menyebut muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres. Saat Iduladha, Presiden melaksanakan salat di halaman Istana Bogor dengan jumlah jemaah yang sangat terbatas. Hal itu dilakukan sebagai bentuk penerapan aturan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat (PPKM Darurat).

"Salat Iduladha pagi ini di halaman Istana Bogor dengan jemaah terbatas. Bertindak sebagai muazin, imam, dan khatib adalah anggota Paspampres. Kata sang khatib, “semua cobaan dapat kita lalui dengan baik bila dihadapi dengan sabar," cuit Presiden Jokowi dalam akun Twitter pribadinya.

Baca Juga: Luhut Beberkan Alasan Jokowi Perpanjang PPKM Level 3-4 Hingga 25 Juli 2021

Asrorun Ni'am Sholeh juga meminta masyarakat untuk tidak meributkan hal tersebut. Pasalnya, tidak terkait dengan ajaran pokok agama. Daripada energi habis untuk berkomentar dengan narasi kebencian, baiknya digunakan untuk membantu penanganan Covid-19.

"jangan habiskan energi untuk hal remeh, tidak substansial, dan narasi kebencian. Itu tidak baik," pungkasnya.

Baca Juga: Sandiaga Uno bersama Tokoh Agama Sumbang 1.000 Hewan Kurban untuk Iduladha



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.