Kompas TV nasional peristiwa

Mulai Besok,18 Pegawai KPK Tak Lolos TWK Bakal Ikut Diklat Bela Negara di Unhan Sentul

Kompas.tv - 21 Juli 2021, 11:07 WIB
mulai-besok-18-pegawai-kpk-tak-lolos-twk-bakal-ikut-diklat-bela-negara-di-unhan-sentul
Logo Komisi Pemberantasan Korupsi di Gedung Baru KPK, Kuningan, Jakarta Selatan. (Sumber: KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebanyak 18 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang tidak lolos tes TWK akan mengikuti pendidikan dan pelatihan (Diklat) bela negara dan wawasan kebangsaan pada Kamis (22/7/2021). 

Sekjen KPK Cahya H Harefa menurutkan kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindak lanjut proses pengalihan pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) ini akan berlangsung hingga 30 Agustus 2021.

"Diklat akan digelar di Universitas Pertahanan RI Sentul, Bogor, mulai tanggal 22 Juli hingga 30 Agustus 2021," kata Cahya dalam keterangannya, Rabu (21/7/2021). 

Dia menuturkan dalam menyelenggarakan diklat tersebut, lembaga antirasuah ini telah bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan.

Sekjen KPK ini mengatakan sejatinya terdapat 24 pegawai yang diberi kesempatan untuk mengikuti diklat. Namun hanya 18 orang yang bersedia menandatangani formulir kesediaan untuk ikut diklat tersebut.

Adapun dari 18 pegawai yang bersedia, Cahya menyebut dua orang diantaranya akan mengikuti diklat secara daring karena tengah terpapar Covid-19 dan sedang melakukan isolasi mandiri (Isoman).

Baca Juga: Nurul Ghufron: 18 dari 24 Pegawai KPK yang Masih Dibina Jadi ASN Bersedia Ikut Diklat Bela Negara

"16 orang akan mengikutinya secara langsung, sedangkan dua pegawai yang masih menjalani isolasi mandiri COVID-19 akan mengikutinya secara daring," jelas Cahya.

Dalam diklat tersebut, Cahya mengungkapkan materi yang diberikan kepada 18 pegawai KPK meliputi studi dasar, inti, dan pendukung.

"Studi dasar mencakup wawasan kebangsaan (empat konsensus dasar negara), Sishankamrata, kepemimpinan berwawasan bela negara, serta pencegahan dan penanggulangan terorisme/radikalisme dan konflik sosial," ujarnya.

Sementara studi inti, lanjut dia, berisi materi untuk mengembangkan nilai-nilai dan keterampilan dasar bela negara.

Selanjutnya, studi pendukung terdiri dari pelaksanaan upacara pembukaan dan penutupan, muatan lokal (KPK), serta bimbingan dan pengasuhan.

Cahya berharap diklat ini dapat menciptakan dan menumbuhkembangkan kesadaran bela negara serta wawasan kebangsaan bagi Insan KPK dalam menjalankan tugas-tugas pemberantasan korupsi.

Baca Juga: Aktivis Bingung dengan Sikap KPK: Awalnya Mengapresiasi Aksi Laser, Sekarang Buat Laporan ke Polisi



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x