NASA Prediksi Jakarta Utara akan Tenggelam, Begini Tanggapan Wagub DKI Riza Patria

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menanggapi pernyataan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yang memperkirakan wilayah Jakarta bagian utara akan tenggelam.

Prediksi Jakarta tenggelam ini didasarkan pada sejumlah faktor dan kondisi seperti perubahan iklim, eksploitasi air tanah, hingga kenaikan permukaan laut karena pencairan lapisan es akibat pemanasan global.

Baca Juga: Wagub DKI Bantah Ada Data JAKI yang Bocor, Riza Patria: Kerahasiaan Pelapor Terjamin 1000 Persen

Riza mengatakan bahwa setiap ahli bisa berpendapat. Namun, Pemprov DKI juga punya ahli yang memberikan data, fakta, dan konsep tentang Jakarta agar lebih baik ke depannya.

"Silakan saja semua ahli boleh berpendapat. Kita juga punya ahli-ahli yang coba juga memberikan data fakta konsep tentang Jakarta ke depan yang lebih baik," kata Riza, Selasa (20/7/2021) dikutip dari Tribunnews.com.

Riza berharap Jakarta tidak tenggelam. Pemprov DKI, kata dia, telah dan masih terus berupaya menjadikan ibu kota sebagai kota yang bersih, rapi dan aman.

Upaya mempercantik kota juga dibarengi dengan pencegahan dini untuk mencegah Jakarta agar tidak tenggelam.

Baca Juga: Tiongkok Luncurkan Kereta Melayang dengan Kecepatan 600 Km Per Jam, Diklaim Tercepat di Dunia

"Tentu kita ingin Jakarta menjadi kota yang maju bahagia warganya, kota yang bersih yang rapi, aman, indah, menarik dan tentu tidak tenggelam," ucap dia.

Seperti diketahui, NASA dalam pernyataannya mengkritik pemompaan air tanah secara luas yang di Jakarta bagian utara, yang menyebabkan wilayah kota akan cepat tenggelam.

Menurut beberapa perkiraan, sebanyak 40 persen wilayah kota Jakarta sekarang berada di bawah permukaan laut.

"Sejak awal banjir telah menjadi masalah kota Jakarta. Di mana Jakarta terletak di sepanjang beberapa sungai dataran rendah yang meluap selama musim hujan," tulis Adam Voiland, seorang ilmuwan dan juga penulis sains di NASA Earth Observatory.

Baca Juga: Korban Kapal Tenggelam Selamat Usai 11 Jam Terapung

"Dalam beberapa dekade terakhir, masalah banjir semakin memburuk, sebagian didorong oleh pemompaan air tanah secara luas."