Kompas TV internasional kompas dunia

Hanya Tersisa Kepedihan di Gaza Pada Hari Raya Iduladha Tahun Ini

Kompas.tv - 19 Juli 2021, 06:00 WIB
hanya-tersisa-kepedihan-di-gaza-pada-hari-raya-iduladha-tahun-ini
Seorang warga Palestina menjual sepatu di sebuah kios dekat puing-puing toko sepatu lamanya yang hancur akibat serangan udara Israel, menjelang hari raya Iduladha, di Kota Gaza, 14 Juli 2021. (Sumber: Arab News via Reuters)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Gading Persada

GAZA, KOMPAS.TV - Bagi rakyat Palestina yang kehilangan orang-orang yang mereka sayangi dalam pertempuran antara kelompok Gaza dan pasukan Israel dua bulan lalu, tidak ada alasan untuk merayakan Hari Raya Iduladha mendatang. 

Dikenal sebagai Hari Raya Kurban, Iduladha memperingati kesiapan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya untuk menunjukkan pengabdiannya kepada Allah SWT.

Hari raya ini bertepatan dengan hari raya haji yang dimulai Selasa (20/7/2021) dimana umat Islam secara tradisional menandai kesempatan itu dengan menyembelih domba, unta atau sapi untuk diberikan kepada rakyat yang lebih miskin sebagai bakti kepada sesama.

Dalam beberapa tradisi, umat Muslim bertukar hadiah dan bersedekah kepada yatim piatu, fakir miskin dan dhuafa. 

Melansir Arab News, Minggu (18/7/2021), untuk Hari Raya Iduladha tahun ini yang akan berlangsung selama empat hari di Palestina, Mahmoud Issa, seorang pensiunan guru berusia 73 tahun, membeli pakaian baru untuk cucu-cucunya dan membawa mereka ke sebuah peternakan untuk memilih hewan guna disembelih yang selanjutnya disedekahkan kepada fakir miskin.

Baca Juga: Ratusan Mantan Tentara Israel Meminta Pemukim Yahudi Hentikan Kekerasan pada Warga Palestina

Mahmoud Issa, seorang kakek di Gaza yang kehilangan anak perempuan dan anak dari anak perempuannya, atau cucunya, dalam serangan peluru kendali Israel bulan Mei lalu. (Sumber: Arab News via Reuters)

Tapi dia berduka atas kematian putrinya Manar, 39, dan cucunya, yaitu putri dari almarhumah Manar yang bernama Lina 13.

Issa mendengar katanya dua orang yang sangat dia cintai itu dibunuh peluru kendali Israel yang menghancurkan rumah mereka di kamp pengungsi Bureij pada 13 Mei lalu.

Suami Manar dan tiga anak lainnya selamat.

“Sebagai orang dewasa, kami masih dihantui rasa sakit, tetapi kami harus mengeluarkan anak-anak dari suasana ini dan membuat mereka menjalani suasana lebaran, sehingga mereka melupakan rasa sakit kehilangan ibu dan kakak perempuan mereka,” kata Issa sambil duduk di sebelah mural besar Manar.

Sebagaimana diketahui, Pemerintahan kelompok Hamas di Gaza Palestina mencatat 2.200 rumah hancur dan 37.000 rumah rusak berat akibat pemboman Israel selama 11 hari pertempuran lintas perbatasan pada bulan Mei lalu.



Sumber : Kompas TV/Arab News

BERITA LAINNYA



Close Ads x