Kompas TV regional berita daerah

Dilema Perajin Peti Mati Dibalik Ramainya Pesanan

Kompas.tv - 17 Juli 2021, 16:30 WIB
Penulis : KompasTV Malang

MALANG, KOMPAS.TV-Kebutuhan peti mati untuk pasien covid yang meninggal dunia meningkat drastis selama pandemi. 

Namun meski meraup keuntungan lebih, perajin peti mati mengalami dilema.

Karena banyaknya pesanan menandakan banyaknya warga yang meninggal karena wabah.

Seperti yang dialami oleh Antonius Budi Wantoro, perajin peti mati di kawasan Jalan Kemantren Sukun Kota Malang.

Selama 45 tahun menggeluti pembuatan peti mati, setahun terakhir produksi peti yang dilakukannya meningkat drastis.

Namun masa masa ramainya pesanan justru membuat Budi sedih.

"Di balik banyaknya pesanan, sebenarnya saya sedih. Saya sedih sebab banyak yang meninggal karena virus, dan saya kasihan pada keluarga yang mereka tinggalkan" cerita Budi pada Kompas TV.

Sehari harinya, galeri Budi memang nampak sibuk. Ia bahkan menambah karyawan. Dari tiga pekerja, menjadi sepuluh pekerja, karena permintaan peti mati yang terus meningkat.

"Sehari pesanan bisa sampai 50 peti mati" tambah Budi.

Berukuran 2 meter x 65 cm, peti mati untuk pasien covid yang meninggal dunia ini berbeda dengan peti biasanya.

Peti mati sudah berlapiskan kain putih serta dilengkapi bantal.

#perajinpeti #petimati 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x