Kompas TV internasional kompas dunia

WHO Murka, Negara Kaya Harusnya Sumbang Vaksin Covid-19 ke Negara Miskin, Bukan Suntik Dosis Ketiga

Kompas.tv - 13 Juli 2021, 03:05 WIB
who-murka-negara-kaya-harusnya-sumbang-vaksin-covid-19-ke-negara-miskin-bukan-suntik-dosis-ketiga
Dalam arsip foto Minggu, 11 Juli 2021 ini, seorang dokter mengisi jarum suntik dengan vaksin Covid-19 Johnson & Johnson di pusat vaksinasi di Kabul, Afghanistan. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul, file)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Hariyanto Kurniawan

LONDON, KOMPAS.TV - Pejabat tinggi di Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak cukup bukti untuk menunjukkan bahwa dosis ketiga vaksin virus corona diperlukan.

Dalam jumpa pers yang dilansir Associated Press, Senin (12/7/2021), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengimbau agar suntikan vaksin Covid-19 itu dibagikan kepada negara-negara miskin yang belum memvaksinasi rakyatnya, alih-alih digunakan oleh negara kaya sebagai suntikan kegita penguat vaksin, atau suntikan booster.

Ghebreyesus menambahkan kesenjangan vaksin Covid-19 yang mengerikan di dunia saat ini didorong oleh “keserakahan,” ketika ia meminta pembuat vaksin untuk memprioritaskan penyediaan vaksin Covid-19 mereka ke negara-negara miskin daripada melobi negara-negara kaya untuk menggunakan lebih banyak dosis.

Permohonannya datang tepat ketika perusahaan farmasi mencari otorisasi dosis ketiga untuk digunakan sebagai penguat atau booster di beberapa negara Barat, termasuk Amerika Serikat.

“Kita ini sedang membuat pilihan sadar untuk tidak melindungi mereka yang membutuhkan,” kata Tedros, seraya menambahkan prioritas utama adalah memvaksinasi orang yang belum menerima bahkan satu dosis pun.

Tedros meminta Pfizer dan Moderna, “Berusaha keras untuk memasok COVAX, Tim Tugas Akuisisi Vaksin Afrika dan negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah dengan cakupan yang sangat sedikit,” mengacu pada inisiatif yang didukung oleh PBB untuk mendistribusikan vaksin secara global.

Setelah penurunan jumlah kasus selama 10 minggu untuk kematian global akibat virus corona, Tedros mengatakan jumlah pasien Covid-19 yang meninggal setiap hari mulai meningkat lagi dan varian delta yang sangat menular itu mendorong gelombang kasus yang membawa bencana.

Baca Juga: WHO Belum Pastikan Perlunya Suntikan Ketiga Vaksin Covid-19, Indonesia Putuskan Perlu bagi Nakes

Sebuah panel pemerintah Thailand merekomendasikan tenaga kesehatan mereka mendapat suntikan vaksin penguat atau booster, menyusul ratusan tenaga kesehatan yang masih tertular virus corona walau sudah dua kali disuntik vaksin sinovac. (Sumber: Straits Times via EPA-EFE)

Baik Pfizer dan Moderna sepakat untuk memasok sejumlah kecil vaksin mereka ke COVAX, sementara sebagian besar dosis mereka telah dipesan oleh negara-negara kaya.

Upaya yang didukung oleh PBB tersendat dalam beberapa bulan terakhir, dengan hampir 60 negara miskin terhenti dalam upaya vaksinasi mereka sementara pemasok vaksin terbesar mereka tidak dapat membagikan dosis apa pun hingga akhir tahun.

Pfizer bertemu dengan pejabat tinggi AS pada hari Senin (12/07/2021) waktu Amerika Serikat, untuk membahas permintan mereka mendapat otorisasi federal untuk dosis booster ketiga.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x