Kompas TV nasional kesehatan

Penelitian Psikologi: Cara Meningkatkan Resiliensi, Kemampuan untuk Bangkit dari Kesulitan

Kompas.tv - 11 Juli 2021, 00:12 WIB
Penulis : Aryo bimo

JAKARTA, KOMPAS.TV - Alumni Fakultas Psikologi Universitas Indonesia angkatan tahun 1989, 1990 dan 1991, melakukan penelitian berjudul Resiliensi Orang Indonesia.

Baca Juga: Pandemi Bisa Pengaruhi Resiliensi Orang Indonesia, Berikut Studi Psikologinya

Hasil penelitian tersebut dipaparkan dalam beberapa webinar yang akan dilaksanakan pada tanggal 10, 17, 31 Juli, dan 14 Agustus 2021.

Tim peneliti terdiri dari Rocky A. C. Hatibie, S.Psi, Psikolog, Dr. Bagus Takwin, S.Psi., M.Hum., Psikolog, Dr. Dyah Triarini Indirasari, S.Psi., M.A., Psikolog, Tommy Hariman Siddiq, S.Psi., M.M., Psikolog, Linawaty Mustopoh, S.Psi., Psikolog, Isdar Andre Marwan, S.Psi., Psikolog.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keadaan dan faktor-faktor resiliensi orang Indonesia serta merekomendasikan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan resiliensi, kesehatan mental dan kebahagiaan.

Resiliensi sendiri adalah kemampuan seseorang untuk beradaptasi dan bangkit kembali setelah mengalami kejadian yang penuh dengan tekanan, tragedi dan trauma.

Penelitian ini juga menemukan faktor yang paling berpengaruh pada resiliensi adalah afek positif.

Afek positif adalah kecenderungan seseorang untuk mengalami emosi positif, serta berinteraksi dengan orang lain dan mengatasi tantangan hidup secara positif.

Temuan ini menunjukkan semakin sering seseorang mengalami afek atau emosi positif, maka semakin baik pula resiliensinya.

Sebaliknya, semakin banyak seseorang mengalami afek negatif dan gangguan depresi, semakin rendah resiliensinya.

Semakin tinggi kesehatan mental dan kepuasan hidup seseorang, semakin tinggi pula resiliensinya.

Dalam situasi saat ini, seseorang bisa memiliki resiliensi yang rendah walau ia tetap merasa puas dengan hidupnya.

Video Editor: Mukhammad Rengga



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x