Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia Larang Warganya Berhubungan Badan Tiga Hari Usai Disuntik Vaksin Covid-19

Kompas.tv - 10 Juli 2021, 14:45 WIB
rusia-larang-warganya-berhubungan-badan-tiga-hari-usai-disuntik-vaksin-covid-19
Ilustrasi hubungan seksual. Masyarakat yang baru mendapat suntikan vaksin Covid-19 dilarang berhubungan seks selama tiga hari. Itulah peringatan dan larangan dari Wakil Menteri Kesehatan Rusia kepada warganya (Sumber: Pixels via Kompas.com)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

MOSKWA, KOMPAS.TV - Masyarakat yang baru mendapat suntikan vaksin Covid-19 dilarang berhubungan badan selama tiga hari. Peringatan dan larangan itu dikatakan Wakil Menteri Kesehatan Rusia kepada warganya di tengah upaya mempercepat vaksinasi untuk mengadang laju penularan virus corona varian delta.

Wakil Menteri Kesehatan Rusia wilayah Saratov Dr. Denis Graifer menyatakan, warga yang sudah mendapat vaksin Covid-19 dilarang berhubungan seks selama tiga hari. Peringatan itu muncul saat Rusia mempercepat vaksinasi bagi warganya di tengah kasus penularan baru Covid-19 yang kian meningkat.

Menurut data otoritas kesehatan setempat, baru 13 persen warga yang bersedia mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Dr Denis Graifer intinya meminta publik untuk menghindari aktivitas yang meningkatkan stres fisik. Dia dengan gamblang menyerukan kepada warga Rusia untuk tidak berhubungan seks paling tidak selama tiga hari.

"Saya percaya, dan semua orang tahu ini, bahwa seks adalah aktivitas yang sangat menguras energi," kata Graifer dalam konferensi pers dengan nada bersungguh-sungguh.

"Jadi, kami memperingatkan orang-orang yang sudah divaksin untuk menghindari aktivitas fisik keras, termasuk seks," lanjutnya. 

Selain itu, Graifer meminta masyarakat untuk tidak ke sauna, merokok, atau minum alkohol setelah diberi vaksin Covid-19. Meski, sampai saat ini belum ada penelitian bahwa kegiatan yang disampaikan Graifer bisa memengaruhi efek vaksinasi.

Namun sejumlah pakar kesehatan dunia meminta masyarakat untuk menghindari minuman keras sehari setelah disuntik.

Baca Juga: Gereja Ortodoks Rusia Anggap Penolak Vaksin Covid-19 Sebagai Pendosa

Presiden Rusia Vladimir Putin saat berbicara dalam siaran langsung konferensi telepon di Moskow, Rusia, Rabu (30/6/2021). (Sumber: Sergei Savostyanov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Vaksin pertama Rusia, Sputnik V, sejauh ini tidak populer karena selain publik tidak percaya, program tersebut dituding berjalan secara sembrono.

Dilansir The Sun, Jumat (09/07/2021), Graifer yang merupakan ayah dari dua anak itu menegaskan, dirinya sudah mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Pernyataan Graifer tersebut mendapat bantahan dari pejabat medis senior melalui kolom di media setempat, "Kalian boleh melakukan apa pun, asalkan berhati-hati," kata Oleg Kostin yang mengaku sebagai senior dari Dr. Graifer.

Saat ini Rusia tengah berada dalam gelombang kedua penularan Covid-19 virus corona varian Delta.

Hari Jumat, Rusia mengumumkan 25.776 kasus infeksi harian baru dengan korban meninggal mencapai 726 orang.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x