Kompas TV nasional politik

PKS Sesalkan Sikap Rektorat UNNES yang Intimidasi BEM Usai Kritik Wapres dan Puan

Kompas.tv - 8 Juli 2021, 10:41 WIB
pks-sesalkan-sikap-rektorat-unnes-yang-intimidasi-bem-usai-kritik-wapres-dan-puan
Tangkapan unggahan aksi digital BEM KM Unnes yang mengkritik Wapres Maruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani (Sumber: Twitter BEM KM Unnes )
Penulis : Fadel Prayoga | Editor : Iman Firdaus

 

JAKARTA, KOMPAS TV - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Mahasiswa (KM) Unnes mengkritik Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan Ketua DPR Puan Maharani dalam aksi digital. Dalam gambar yang diunggah di Twitter, BEM KM Unnes menyebut Wapres Ma’ruf Amin sebagai "The King of Silent". Kemudian RI Puan Maharani sebagai "The Queen of Ghosting". 

Tak lama setelah itu mereka langsung mendapatkan "pembinaan" dari pihak Rektorat UNNES. Aksi tersebut pun disesalkan oleh sejumlah kalangan, karena itu menghambat tugas mahasiswa untuk menjadi pengawas jalannya sebuah pemerintahan. 

"PKS menilai, kritikan dari mahasiswa terhadap situasi sosial politik bangsa adalah penting untuk memotret dinamika demokrasi kita. Jangan ada intimidasi dan pemanggilan terhadap kelompok kritis, apalagi itu datang dari mahasiswa sebagai kekuatan moral bangsa," kata Ketua DPP PKS Nabil Ahmad Fauzi dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021). 

Baca Juga: BEM KM Unnes Kritik Wapres dan Puan Lewat Media Sosial

Menurut dia, dengan adanya tindakan yang berlebihan terhadap kelompok-kelompok yang kritis menandakan demokrasi Indonesia kian berada di titik paling rendah.
 
"Jangan sampai tindakan-tindakan yang berlebihan dalam menangani kritik ini semakin mengkonfirmasi betapa kehidupan demokrasi kita semakin cacat," ujarnya. 

Ia menyebut, seharusnya kritikan itu menjadi bahan introspeksi pemerintah dalam menjalani roda pemerintahan. 

"Karenanya sikap terbaik adalah jadikan kritik sebagai instrospeksi. Pesannya tentu agar pemerintah lebih serius dalam mengatasi berbagai permasalahan bangsa saat ini. Khususnya dalam menangani pandemi Covid-19 dan berbagai dampak akibatnya," kata dia. 

Sebelumnya, Melalui siaran pers yang ditandatangani Kepala UPT Pusat Humas Unnes Muhammad Burhanudin, Rektorat menilai aksi digital BEM KM Unnes yang mengkritik Wapres Ma’ruf Amin dan Ketua DPR Puan Maharani kurang relevan dengan keilmuan.

Menurut Rektorat Unnes, kritik "The King of Silent" kepada Wapres Ma’ruf Amin serta "The Queen of Ghosting" kepada Ketua DPR Puan Maharani bernuasa penghinaan dan ujaran kebencian, bukan bernuansa akademik perguruan tinggi.

"UNNES menghargai kebebasan berpendapat mahasiswa dengan tetap memperhatikan etika dan nurani,” tulis siaran pers Unnes, Rabu (7/7/2021).

Rektorat juga menyatakan pernyataan dalam aksi digital BEM KM Unnes berasal dari internal BEM KM Unnes dan tidak mewakili pernyataan resmi Unnes.

Baca Juga: Ma'ruf Amin Dikritik "King of Silent" oleh BEM KM UNNES, Begini Tanggapan Santai Jubir

Selanjutnya Unnes melalui Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan pun berjanji akan melakukan pembinaan pada BEM KM Unnes.

"Unnes akan melakukan pembinaan pada BEM Unnes untuk melakukan unggahan edukatif dan menghindari unggahan yang bernuansa penghinaan dan ujaran kebencian," bunyi siaran pers Unnes.
 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.