Kompas TV internasional kompas dunia

Korban Tewas Pesawat Militer Filipina Jadi 50 Orang, Tentara yang Lompat Keluar Berhasil Selamat

Kompas.tv - 5 Juli 2021, 17:09 WIB
korban-tewas-pesawat-militer-filipina-jadi-50-orang-tentara-yang-lompat-keluar-berhasil-selamat
Puing-puing dan serpihan badan pesawat militer C-130 Filipina tampak berserakan di lokasi kebun kelapa di belakang bandara Jolo di kota Patikul, provinsi Sulu, Filipina selatan, Minggu (4/7/2021). (Sumber: Joint Task Force-Sulu via AP)
Penulis : Vyara Lestari | Editor : Fadhilah

MANILA, KOMPAS.TV – Tentara Filipina yang melakukan operasi penyelamatan para korban pesawat militer yang jatuh di Filipina selatan pada Minggu (4/7/2021) menemukan 5 korban tewas terakhir yang sebelumnya sempat dinyatakan hilang. Penemuan kelima korban itu membuat jumlah korban tewas bertambah menjadi 50 orang.

Melansir Associated Press, pesawat militer Lockheed C-130 Hercules itu mengangkut 96 penumpang yang sebagian besar terdiri dari pasukan militer.

Saat berupaya mendarat di bandara Jolo di provinsi Sulu pada Minggu (4/7/2021), pesawat kehilangan kendali dan meleset dari landas pacu. Pesawat itu lalu menabrak kebun kelapa di belakang area bandara, meledak, lalu terbakar.

Baca Juga: Pesawat Militer Filipina Jatuh, 45 Tewas, 49 Selamat, 5 Masih Hilang

Tentara, polisi, dan petugas pemadam kebakaran berhasil menyelamatkan 49 personel militer, termasuk sejumlah tentara yang sempat melompat keluar pesawat sebelum pesawat meledak dan terbakar.

Sebanyak 7 orang di darat juga terkena hantaman serpihan dan puing pesawat dan tiga orang di antaranya tewas.

Tim penyelamat berupaya mengevakuasi para korban jatuhnya pesawat militer C-130 milik Angkatan Udara FIlipina yang jatuh dan terbakar di kebun kelapa di luar bandara Jolo di provinsi Sulu, Filipina barat, Minggu (4/7/2021). (Sumber: Joint Task Force-Sulu via AP)

Pesawat Lockheed C-130 Hercules itu merupakan satu dari dua pesawat bekas Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) yang diserahkan pada Filipina sebagai bagian dari bantuan militer tahun ini.

Pesawat itu juga sempat mengangkut jenderal berbintang dua Jenderal Romeo Brawner Jr beserta istri dan ketiga anak mereka dari Manila ke kota Cagayan de Oro di selatan. Brawner akan menjadi komandan regional militer yang baru di kota itu.

Baca Juga: Kepala Staf Angkatan Darat Nigeria dan 10 Awak Lainnya Tewas dalam Kecelakaan Pesawat

Brawner terkejut saat mengetahui bahwa pesawat yang sebelumnya ia tumpangi itu jatuh.

“Kami sangat bersyukur bahwa kami selamat, tapi sangat sedih karena banyak korban kehilangan nyawa,” ujar Brawner.

Pesawat itu mengangkut pasukan militer yang sebagian di antaranya merupakan tentara muda yang baru saja lulus pelatihan dasar, dari kota Cagayan de Oro di selatan menuju lokasi penugasan di Sulu.

Mereka ditugaskan untuk memerangi milisi Abu Sayyaf di selatan Filipina.

Baca Juga: Komite Investigasi Selidiki Kecelakaan Pesawat Sukhoi yang Tewaskan 41 Orang

Sebuah rekaman video yang diambil oleh tentara menunjukkan pesawat itu mendarat di tengah kondisi cuaca cerah, lalu menghilang di balik bandara. “(Pesawat) itu hilang, dia hilang!” teriak seorang tentara.

Asap hitam tebal lalu muncul bergulung-gulung dari lokasi jatuhnya pesawat di area kebun kelapa. Sejumlah tentara terdengar memaki penuh kengerian menyaksikan insiden itu.

Masih belum jelas penyebab kecelakaan itu. Para penyelidik masih mencari kotak hitam pesawat C-130 yang berisi rekaman data percakapan dan penerbangan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x