Kompas TV regional kriminal

Pecah Ban Tengah Malam, Mobil Ambulans jadi Korban Begal di Bengkulu

Kompas.tv - 3 Juli 2021, 16:24 WIB
pecah-ban-tengah-malam-mobil-ambulans-jadi-korban-begal-di-bengkulu
Ilustrasi Ambulans (Sumber: Thinkstockphotos)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Gading Persada

BENGKULU, KOMPAS.TV - Sebuah ambulans dari Public Safety Center (PSC) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menjadi sasaran begal, Sabtu (3/7/2021) dini hari tadi sekitar pukul 01.15 WIB.

Dalam perjalanan pulang usai mengantar pasien Covid-19 ke Rumah Sakit Ar Bunda Lubuklingau, Bengkulu, tenaga medis dan sopir ambulans menjadi korban begal ketika melintas di kawasan Jalan Lintas Kepala Curup.

Peristiwa ini lantas menjadi perbincangan khalayak ramai di dunia maya, setelah kronologi kejadiannya diunggah ke media sosial Instagram dan Facebook.

Dalam unggahan tersebut diketahui bahwa aksi begal bermula ketika ambulans mengalami pecah ban di kawasan Kepala Curup, Kabupaten Bengkulu, sekitar pukul 01.06 WIB.

Baca Juga: Antar Pasien Positif Covid-19, Antrean Ambulans Kembali Terjadi di RSD Wisma Atlet

Kurang lebih ada tujuh orang yang kemudian menodongkan senjata tajam kepada petugas kesehatan dan meminta barang-barang berharga seperti ponsel, alat kesehatan, serta uang.

Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Sudarno membenarkan informasi mengenai pembegalan terhadap tenaga kesehatan dan supir ambulans tersebut.

"Korban sudah membuat laporan dan sekarang sedang proses lidik. Anggota juga sudah turun ke lapangan," ujar Sudarno, seperti dikutip dari Tribunnews, Sabtu.

Baca Juga: Aksi Bocah di Bandung Viral, Buka Jalan untuk Akses Ambulans di Jalan yang Macet

Menurut Sudarno, dugaan sementara menyebutkan bahwa modus para begal dengan sengaja menebar paku ke jalanan, untuk menghentikan laju kendaraan.

Modus serupa memang biasa dilakukan pelaku tindak kejahatan di daerah tersebut.

Polisi mengakui bahwa kawasan tersebut memang rawan kejahatan.

"Makanya kami sarankan untuk orang-orang yang mengalami pecah ban di wilayah rawan, sebaiknya dijalankan saja," ujar Sudarno.

"Diteruskan saja sampai ke tempat ramai atau ke kantor polisi. Jangan malah berhenti di tempat, karena justru hal itu yang sangat ditunggu-tunggu oleh pelaku," imbuhnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.