Kompas TV nasional breaking news

Menkes Budi Gunadi Jelaskan Strategi Tracing, Testing dan Layanan Rumah Sakit Selama PPKM Darurat

Kompas.tv - 1 Juli 2021, 18:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Jokowi memutuskan pemberlakuan PPKM Darurat guna menekan kasus Covid-19 yang meningkat dalam 2 pekan terakhir.

PPKM Darurat ini berjalan di Pulau Jawa dan Bali dan dimulai pada 3 hingga 20 Juli 2021.

Dalam konferensi pers online yang dihadiri oleh Menko Marves Luhut, Menkes Budi Gunadi dan Mendagri Tito Karnavian pada Kamis (1/7), Menkes menjelaskan sejumlah aturan mengenai strategi tracing, testing dan layanan rumah sakit selama PPKM darurat.

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah akan meningkatkan pemeriksaan (testing) Covid-19 dan pelacakan (tracing) terhadap kontak erat kasus Covid-19 sebanyak 3 sampai 4 kali lipat.

"Seperti yang juga dilakukan di negara-negara lain, naik tinggi kasusnya, jadi kita bisa mengharapkan dari sekitar ratusan ribu sekarang kita bisa naikan menjadi 400.000-500.000 testing per hari," ujar Menkes melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (1/7).

Menkes juga menyebutkan, peningkatan testing dan tracing tersebut sesuai dengan panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu jika positivity rate di bawah 5 persen maka rasio tes minimal 1/1.000 per minggu.

Kemudian, apabila positivity rate di angka 5-15 persen maka rasio tes minimal 5/1.000 per minggu.

Baca Juga: Luhut Binsar Pandjaitan Jelaskan Aturan Detail PPKM Darurat, Ini Rinciannya

Selain itu, Menkes mengatakan, pihaknya akan memperbaiki prioritas testing yaitu fokus pada penemuan suspek dan kontak erat dari kasus-kasus terkonfirmasi.

"Ini benar-benar kita kejar suspek dan kontak eratnya, bukan screening dia (individu) mau masuk ke mana, mau jalan ke mana, tapi khusus untuk testing epidemologis karena ini yang dibayar oleh negara," ujarnya. 

Lebih lanjut, Menkes mengatakan, pemerintah daerah (Pemda) juga harus meningkatkan, testing baik menggunakan antigen dan PCR.

"Kalau PCR enggak bisa keluar 24 jam kita memakai antigen," ucap Menkes.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x