Kompas TV regional viral

Viral Foto Rumput di Lokasi Wisata Pinrang Rusak Usai Kunjungan Kerja Bupati, Ini Kata Camat

Kompas.tv - 1 Juli 2021, 15:44 WIB
viral-foto-rumput-di-lokasi-wisata-pinrang-rusak-usai-kunjungan-kerja-bupati-ini-kata-camat
Area tempat wisata di Pinrang yang rusak akibat dilewati kendaraan. (Sumber: TribunPinrang)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Gading Persada

PINRANG, KOMPAS.TV - Kondisi tempat wisata Lembah Salimbongan, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan yang tampak rusak akibat dilewati kendaraan viral di media sosial.

Area rumput yang semula hijau itu rusak menjadi berlumpur diduga setelah dilintasi mobil rombongan Andi Irwan Hamid, Bupati Pinrang saat melakukan kunjungan kerja.

Menanggapi kabar tersebut Muhammad Yusuf, Camat Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan angkat bicara.

Baca Juga: Viral Balap Motor Vespa Matik Sampai Tutup Arus Lalu Lintas, Ini Kata Ahli Keselamatan

Yusuf mengatakan area rumput di tempat wisata itu rusak akibat kendaraan dinas miliknya yang membawa logistik.

"Rumput di kawasan wisata Salimbongan itu bukan dirusak oleh mobil rombongan bupati, namun dirusak oleh kendaraan dinas saya  yang membawa logistik," jelas Yusuf seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (1/7/2021).

Saat itu Bupati Pinrang berkunjung ke Desa Kariango, Kabupaten Pinrang untuk meresmikan internet yang telah masuk ke desa.

Pihak kecamatan setempat lantas mengajak bupati untuk melihat tempat wisata Lembah Salimbongan usai kunjungan kerja.

Baca Juga: Pemkot Denpasar Bali Gencarkan Pemulihan Pariwisata di Tengah Pandemi

"Beliau menginap di spot wisata Salimbongan. Pak Bupati menikmati keindahan Lembah Salimbongan dengan camping. Sebagai camat saya menyiapkan dan mengantarkan logistik. Kendaran kami yang melindas rerumputan itu," ujarnya.

Yusuf juga menuturkan foto yang beredar di media sosial itu memang berlumpur karena merupakan jalan untuk pejalan kaki menuju tempat camping.

"Akses menuju lokasi camping memang  berlumpur karena lokasi camp merupakan daerah endapan aliran sungai dan merupakan aset PLN Bakaru yang digunakan pemanfaatannya untuk warga lokal, sehingga bisa dikelola warga. Izin yang diberikan pun merupakan hasil koordinasi antara pemerintah dan warga," tandasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x