Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2021 Capai 4 Persen ke Atas

Kompas.tv - 30 Juni 2021, 22:24 WIB
prediksi-pertumbuhan-ekonomi-indonesia-pada-2021-capai-4-persen-ke-atas
Menteri Keuangan Sri Mulyani berdialog dengan pedagang bumbu di Pasar Santa, Jakarta (14/06/2021). Pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 4 persen ke atas, meski belakangan terjadi lonjakan kasus Covid-19.  (Sumber: Instagram @smindrawati)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Didik Madiyono membeberkan prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang akan mencapai angka 4 persen ke atas pada 2021.

Didik menduga, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 sudah positif secara tahunan (year on year).

Tren positif itu, kata Didik, terlihat dari berbagai indikator ekonomi yang membaik, seperti PMI manufaktur, survei keyakinan konsumen, survei kegiatan dunia usaha, pertumbuhan penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor.

Baca Juga: PPKM Darurat, Ekonom Usul BLT Gaji untuk Pekerja Rp5 Juta dan WFH 100 Persen

Namun, ia memperkirakan lonjakan kasus Covid-19 belakangan akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di kuartal III.

"Meskipun data-data ini posisinya masih sebelum peningkatan kasus positif Covid-19 pasca-arus mudik dan arus balik Lebaran, peningkatan kasus positif ini terjadi di dua minggu terakhir bulan Juni sehingga baru akan berpengaruh pada pertumbuhan di kuartal ketiga,” beber Didik, Rabu (30/6/2021), dikutip dari Antara.

Didik menilai, lonjakan kasus Covid-19 itu tak banyak berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi kuartal II. Sebab itu, pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan pada 2021 angka mencapai 4 persen.

“Pertumbuhan ekonomi di atas empat persen masih mungkin tercapai di tahun 2021,” ujar Didik.

Seperti diketahui, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen pada 2021.

Baca Juga: Niatnya Biar Hemat, Pemilu Serentak 2019 Malah Boros Anggaran Rp179 M

Meski begitu, Didik berpendapat, keberhasilan negara mengatasi pandemi masih tetap memengaruhi realisasi pertumbuhan ekonomi.

Sebab itu, vaksinasi Covid-19 yang cepat dan kebijakan pembatasan sosial, seperti PPKM akan menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi 2021.

"Segala daya upaya pemerintah untuk mengatasi ini, semisal dengan PPKM mikro dan akselerasi vaksinasi di masyarakat wajib kita dukung bersama," kata Didik.

Prediksi positif pertumbuhan ekonomi dari LPS ini sesuai data komposisi jenis simpanan hingga Mei 2021.

Didik mengungkapkan, beberapa sektor korporasi sudah mulai menggeser simpanannya dari deposito ke giro, misalnya seperti industri otomotif, perkayuan, dan telekomunikasi.

"Adanya pergeseran komposisi simpanan dalam bentuk giro ini menjadi salah satu indikator pemulihan ekonomi yang artinya sektor tersebut sudah siap untuk kembali melakukan ekspansi," jelas Didik.

Baca Juga: BPOM Resmi Keluarkan Izin Vaksin untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Jokowi: Vaksinasi Bisa Segera Dimulai

Untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional dan menjaga stabilitas sistem perbankan, LPS juga telah menerbitkan kebijakan penurunan tingkat bunga jaminan.

LPS pun memberikan relaksasi denda keterlambatan pembayaran premi serta relaksasi waktu penyampaian laporan. Hal itu dimaksudkan untuk mendorong fungsi intermediasi perbankan.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x