Kompas TV regional budaya

Mencari Perupa di Luar Peta, Menikmati Atmosfer Gorontalo di Yogyakarta

Kompas.tv - 30 Juni 2021, 20:00 WIB
mencari-perupa-di-luar-peta-menikmati-atmosfer-gorontalo-di-yogyakarta
Para perupa Gorontalo yang tergabung dalam komunitas Tupalo memamerkan karyanya di RuangDalam Art House Yogyakarta (Sumber: Switzy Sabandar/KOMPAS.TV)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Fadhilah

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Atmosfer Gorontalo terasa kental di RuangDalam Art House Yogyakarta. Ada puluhan karya seni bikinan para perupa Gorontalo yang terpajang di dalam galeri seni milik pelukis Gusmen Heriadi itu. 

Memang tidak semua karya menggambarkan Gorontalo, namun sebagian besar instalasi dan lukisan yang terpasang serta video art performance cukup memberikan gambaran kekhasan kabupaten di Sulawesi itu.

Pengunjung akan disambut lengkingan bambuwa saat memasuki ruang pamer. Bambuwa adalah sebutan untuk kerang yang ditiup. Ternyata suara bambuwa itu berasal dari video art performance di dalam galeri.

Lantas apa kaitan bambuwa dengan Gorontalo?

Arnold Ahmad, seorang art performer Gorontalo menjelaskan keintiman orang Gorontalo dengan laut. Adegannya simbolik, dia mandi dengan menyiramkan aneka ikan ke sekujur tubuhnya. Tiupan bambuwa lekat dengan keseharian orang Gorontalo. 

Baca Juga: 10 Perupa Yogyakarta Ngabuburit dengan Melukis On The Spot

Para pedagang ikan keliling naik sepeda sampai ke sudut-sudut permukiman penduduk dengan meniup bambuwa menawarkan dagangannya. 

Belum selesai sampai di sini, mata pengunjung RuangDalam Art House juga langsung disambut pecahan-pecahan kayu yang dipajang di dinding menyerupai ombak. Judulnya Roh Laut.

Instalasi itu karya perupa Gorontalo bernama Halid Mustapa dan terlihat mencolok di antara karya seni lain yang didominasi lukisan.

Halid masih muda, usianya awal 20-an. Kegemarannya memancing. Bosan memancing, ia iseng mengumpulkan pecahan kayu di sekitar laut. Ia bertanya kepada nelayan. Kata nelayan, itu pecahan kapal, bangkai kapal.

"Saya tertarik mengumpulkan karena warnanya, warna-warni," ujarnya, Selasa (29/6/2021).

Bukan kali ini Halid mengumpulkan barang yang tidak terpakai. Ia kerap mengoleksi benda-benda yang dipulungnya dari jalan dan berkreasi membuat sesuatu dari benda-benda yang ditemukannya. Cara ini membuatnya memperoleh uang untuk membantu ibunya membesarkan adik-adiknya.

Baca Juga: Ragam Cara Perupa Yogyakarta Merespons Vaksin dalam Pameran di Miracle Prints

Gambaran tentang Gorontalo juga terlihat dari lukisan berjudul Anak Pulau Basa karya Jemmy Malewa. Lukisan bergaya realis itu menampilkan sosok anak di teras rumah dikelilingi air.

Banyak yang berpikir pulau basa adalah nama pulau. Tetapi ternyata bukan. Anak pulau basa yang dimaksud adalah anak pulau basah yang merujuk pada Gorontalo yang lokasinya diapit laut. Sebutan beberapa kata luluh "h" ketika orang Gorontalo menyebut, basah menjadi basa.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x