Kompas TV internasional kompas dunia

Pemuda 13 Tahun di India Terdata Sudah Divaksinasi, Tercatat Berusia 56 Tahun

Kompas.tv - 29 Juni 2021, 04:30 WIB
pemuda-13-tahun-di-india-terdata-sudah-divaksinasi-tercatat-berusia-56-tahun
Ilustrasi vaksin Covid-19 (Sumber: Shutterstock.com)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Gading Persada

MADHYA PRADESH, KOMPAS.TV - Seorang pemuda berusia 13 tahun di India terdata sudah melakukan vaksinasi Covid-19.

Hal itu diungkapkan sang ayah, Rajat Dangre yang kaget mendapatkan pesan tersebut dari pemerintah Madhya Pradesh, Senin (21/6/2021).

Padahal pemerintah India belum memulai vaksinasi bagi semua pemuda yang usianya di bawah 18 tahun.

Yang mengagetkannya lagi, pada pesan tersebut, putranya Vedant Dangre, yang berkebutuhan khusus, tertulis berusia 56 tahun.

Baca Juga: Gara-gara Tak Sajikan Kari Daging Kambing, Lelaki India Ini Batalkan Pernikahannya

“Pada 21 Juni, saya menerima pesan bahwa Vedant telah divaksinasi. Padahal ia baru berusia 13 tahun, Saya mencoba mengajukan keluhan tapi tak berhasil,” ujarnya dikutip dari NDTV.

“Saat saya mengunduh sertifikatnya, saya kaget mereka menggunakan menggunakan dokumennya yang saya ajukan beberapa hari lalu di kantor pemerintah untuk pensiunnya (sebagai seorang yang berkebutuhan khusus),” tambah Dangre.

Madhya Pradesh ketika itu dikabarkan mencatatkan rekor dengan melakukan 17.420.000 vaksinasi.

Namun banyak dari mereka muncul dengan tuduhan bahwa telah menerima sertifikat vaksinasi tanpa mendapat satu dosis vaksin pun.

Tak jauh berbeda dengan Vedant, Chainenda Pandey dari Satna juga mengalami kebingungan terkait hal itu.

Ia menerima pesan dalam rentang waktu lima menit, bahwa tiga orang yang tak ia kenal, Katikram, Kalindiri dan Chandan telah divaksinasi.

Kaget dan bingung, Chainendra tak bisa mengerti mengapa ia bisa menerima pesan tersebut.

Baca Juga: PM India Imbau Rakyatnya Percaya Vaksin Covid-19, Jangan Percaya Gosip dan Ghibah tentang Vaksin

“Tiga pesan dalam lima menit. Namanya juga berbeda. Saya sendiri belum mendapatkan vaksin,” tuturnya.

Ketika menanyakan mengenai keanehan tersebut, pihak pemerintah Madhya Pradesh membantahnya.

“Tak ada masalah seperti itu. Saya tak tahu dari mana Anda mendapatkannya. Saya baru sekarang mendengarnya,” ujar Menteri Pendidikan Medis, Vishwas Sarang.

“Jika ada masalah seperti itu, kami akan melakukan investigasi,” tambahnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x