Kompas TV nasional berita utama

Fadjroel Rachman: Segala Aktivitas Kemahasiswaan Menjadi Tanggungjawab Pimpinan Universitas

Kompas.tv - 28 Juni 2021, 10:19 WIB
fadjroel-rachman-segala-aktivitas-kemahasiswaan-menjadi-tanggungjawab-pimpinan-universitas
Juru Bicara Presiden, M. Fadjroel Rachman (Sumber: Istimewa)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Pimpinan Universitas Indonesia harus bertanggungjawab atas unggahan yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI terhadap Presiden Joko Widodo.

Hal tersebut disampaikan oleh Fadjroel Rachman menanggapi meme berjudul Jokowi The King of Lip Service yang diunggah di akun media sosial BEM Universitas Indonesia.

“Segala aktivitas kemahasiswaan di Universitas Indonesia, termasuk BEM UI menjadi tanggungjawab Pimpinan Universitas Indonesia,” tegas Fadjroel Rachman melalui pesan singkat kepada Kompas TV, Senin (28/6/2021).

Sebelumnya, akun @BEMUI_Official mengunggah foto Presiden Jokowi yang sudah diedit dengan menambahkan mahkota di kepalanya.

Baca Juga: Respons Kritik BEM UI Terhadap Jokowi, Ade Armando: Substansinya Dangkal Sekali Ya, Agak Memalukan

Dalam keterangan foto yang diunggah, akun BEM UI menyebut Presiden Jokowi kerap memberikan pernyataan yang tidak selaras dengan kondisi sebenarnya.

BEM UI pun membeberkan satu di antaranya yakni pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut dirinya rindu didemo. Tapi dalam kaca mata BEM UI, Presiden Jokowi justru tidak pernah muncul ketika ada aksi-aksi demonstrasi di Istana Negara.

Lainnya, BEM UI juga mengkritisi komitmen Presiden Jokowi untuk memperkuat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). BEM UI menilai ucapan Presiden Jokowi untuk memperkuat KPK tidak sesuai dengan pernyataannya.

Dalam kaca mata BEM UI, hal yang terjadi saat ini justru ada sejumlah upaya untuk melemahkan KPK. Mulai dari revisi UU KPK, kontroversi Ketua KPK Firli Bahuri, hingga proses alih status ASN lewat tes wawasan kebangsaan (TWK) yang membuat puluhan pegawai KPK dinonaktifkan.

“Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu. Mulai dari rindu didemo, revisi UU ITE, penguatan KPK, dan rentetan janji lainnya,” tulis akun BEM UI, Minggu (27/6/2021).

“Semua mengindikasikan bahwa perkataan yang dilontarkan tidak lebih dari sekadar bentuk 'lip service' semata,” tambah keterangan di Akun BEM UI.

Baca Juga: Ade Armando: Kritik Boleh Tapi Harus Kelihatan Pintar, Ini BEM UI Loh, Jangan Seperti Cacat Logika

Selain perihal demonstrasi dan KPK, BEM UI juga menyoroti pernyataan Presiden Jokowi pada Februari perihal revisi UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Bagi BEM UI, Presiden Jokowi tidak memberikan jaminan demokrasi dalam UU ITE.

“Namun bukannya memberikan jaminan berdemokrasi, rencana revisi tersebut kian merepresi kebebasan berekspresi dengan ditambahkannya sederet pasal karet,” ujar BEM UI.

Atas sejumlah kritik itu, BEM UI meminta sang presiden berhenti membual karena rakyat sudah mual.

“Stop membual, rakyat sudah mual!” kata BEM UI.

Sebagai informasi, Fadjroel Rachman yang kini menjabat sebagai Juru Bicara Presiden pernah menentang pemerintahan di rezim orde baru yang dipimpin Jenderal Besar Soeharto.

Akibat aktivitasnya menentang pemerintahan, Fadjroel Rachman yang saat itu menjadi mahasiswa Institut Teknologi Bandung sempat mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan.

Fadjroel Rachman juga mengalami pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Antara lain, dari Rumah Tahanan Militer Bakorstanasda Jawa Barat, dipindah ke Penjara Kebonwaru, lalu ke Penjara Batu di Pulau Nusakambangan, dan terakhir di Penjara Sukamiskin.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.