Kompas TV regional peristiwa

Gibran Tutup Sekolah yang Muridnya Diduga Merusak Belasan Makam di Solo

Kompas.tv - 23 Juni 2021, 09:50 WIB
gibran-tutup-sekolah-yang-muridnya-diduga-merusak-belasan-makam-di-solo
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bersama Wakil Walikota Teguh Prakosa usai rapat di Balai Kota Solo Senin (19/4/2021). (Sumber: Tribun Solo)
Penulis : Tito Dirhantoro | Editor : Purwanto

SOLO, KOMPAS.TV - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memastikan bakal menutup sekolah yang murid-muridnya diduga merusak belasan makam di wilayah Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Jawa Tengah.

Sekolah tersebut ditutup karena diduga tak memiliki izin. Selain itu, sekolah tersebut melanggar Surat Edaran No 067/1869 tentang Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Peran Satuan Tugas Tingkat Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Solo.

Baca Juga: Gibran Tinggalkan Mobil Dinasnya di Lokasi Perusakan Makam, Kenapa?

Dalam SE nomor 7 huruf b poin 4 dijelaskan, sekolah yang ingin menggelar tatap muka harus mendapatkan izin dari wali kota sesuai kewenangannya melalui rekomendasi dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Solo.

"Sekolahnya apakah sudah berizin? Kok selama penutupan sekolah ini (masih Covid-19) bisa tatap muka (PTM). Izinnya seperti apa," kata Gibran di Balai Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/6/2021) dikutip dari Kompas.com.

"Yang lain tutup (daring) kok dia PTM. Dari prokesnya aja sudah tidak tepat. Yang jelas sekolahnya harus ditutup."

Terkait penanganan kasusnya, Gibran mengatakan, telah menyerahkannya ke polisi. Sedangkan siswanya akan dilakukan pembinaan.

Baca Juga: Gibran: Kita Akan Usut Tuntas Kasus Perusakan Makam

"Pasti yang jelas anak-anak yang kemarin itu akan kami bina dan harus diluruskan mindset-nya. Siswanya banyak yang luar kota sebenarnya," ucap dia.

Pascaperistiwa perusakan itu, kata Gibran, antara korban yakni ahli waris dan pengasuh sekolah sudah dipertemukan. Pengasuh sekolah bersedia memperbaiki makam-makam yang dirusak tersebut.

"Ahli waris kemarin sudah ketemu pihak sekolah. Dari pihak sekolah juga bersedia mengganti dengan yang baru. Tapi prosesnya tetap jalan," tutur Gibran.

Sebelumnya, polisi masih menyelidiki kasus perusakan belasan makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Cemoro Kembar Kampung Kenteng, Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Solo.

Baca Juga: Gibran Tak Hadiri Acara Bulan Bung Karno, Pilih ke Jakarta Antar Proposal Proyek Pembangunan Solo

Kepala Kepolisian Resor Kota Solo Kombes Ade Safri Simanjuntak mengatakan, sudah ada beberapa saksi korban termasuk pengasuh dari kuttab atau lembaga pendidikan yang diperiksa terkait perusakan makam.

"Kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi maupun saksi korban termasuk pengasuh dari kuttab yang ada," kata Ade di Solo, Jawa Tengah, Selasa (22/6/2021).

Polisi juga telah berkomunikasi dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, lurah, ketua RT dan RW setempat.

Hal ini guna meredam masyarakat sekitar supaya tidak terprovokasi terkait peristiwa perusakan tersebut.

Baca Juga: Walkot Solo Gibran Rakabuming Tolak Lockdown Se-Jawa

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x