Kompas TV bisnis bumn

Garuda Tutup Sejumlah Rute Internasional untuk Tekan Kerugian

Kompas.tv - 22 Juni 2021, 15:10 WIB
garuda-tutup-sejumlah-rute-internasional-untuk-tekan-kerugian
Direktur Utama (Dirut) Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). (Sumber: Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA )
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Sebagai upaya untuk memperbaiki kinerja keuangan, Garuda Indonesia akan menutup sejumlah rute penerbangan internasional. Rute-rute yang ditutup adalah rute yang dinilai tidak menguntungkan bagi perusahaan.

Sampai saat ini, rute penerbangan internasional Garuda yang sudah ditutup adalah tujuan Osaka, Jepang. Perusahaan juga akan menutup rute tujuan Melbourne dan Perth, Australia. 

"Memang yang kami lihat ke depan tidak mungkin bisa untung karena kondisi yang ada, dan tidak mungkin kita naikkan kargo, itu kita hentikan, seperti Melbourne dan Perth mulai bulan depan kami hentikan," kata Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI, Senin (21/06/2021).

Baca Juga: 1.000 Karyawan Ikut Pensiun Dini, Garuda akan Tawarkan Cuti di Luar Tanggungan

Masih ada 1 rute di Australia yang dipertahankan Garuda, yaitu Sydney. Lantaran perusahaan berharap pada peluang banyaknya penumpang yang keluar dari Australia lewat Sydney.

Menurut Irfan, untuk masuk ke Australia penumpang pesawat dibatasi hanya 50 persen. Namun untuk penerbangan keluar negara itu, jumlah penumpangnya tidak dibatasi bahkan bisa lebih darin100 orang.

"Jadi di beberapa penerbangan bisa lebih dari 100 penumpang, mayoritas orang Indonesia yang kembali, dan sekarang karena kondisi yang makin mengetat di Australia kami buka yang Sydney dan itu pun seminggu sekali," ujar Irfan.

Gafuda juga tengah mengkaji rute internasional mana lagi yang kurang menguntungkan. Saat ini terdapat 3 rute yang tengah dipantau, yaitu Jakarta-Amsterdam, Jakarta-Kuala Lumpur, dan Jakarta-Seoul. 

Baca Juga: Dirut Garuda Sebut Utang Rp70 Triliun Tidak Mungkin Ditanggung Pemerintah Seluruhnya

Di sisi lain, ada rute internaional yang dipertahankan karena punya potensi memberi keuntungan di masa depan, meskipun saat ini masih merugi.

"Singapura juga agak challenging sehingga kami mulai kurangi, yang mulai menguntungkan justru tujuan Bangkok, Hong Kong, sama China, karena China itu ada carter," tambahnya.

Saat ini, Garuda mengoptimalkan bisnis kargonya karena jumlah pengiriman barang yang melonjak selama pandemi.

"Jadi kami isi kargo kemudian penumpang seadanya saja kami bawa, karena memang bahwa yang numpang dengan pesawat kami itu, baik yang ke luar negeri maupaun balik dari luar negeru, mayoritas itu bagian dari patriasi, itu WNI yang harus pulang atau WNA yang harus pergi," pungkasnya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x