Kompas TV nasional peristiwa

Selamat Ulang Tahun, Ini Sejarah Lahirnya Jakarta

Kompas.tv - 22 Juni 2021, 06:15 WIB
selamat-ulang-tahun-ini-sejarah-lahirnya-jakarta
Ondel - Ondel ikut dalam parade Karnaval Cap Go Meh Glodok 2018 pada Jumat (4/3/2018). Hari ini, Selasa (22/6/2021), Jakarta berulang tahun ke-494. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Gading Persada | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tepat hari ini, Selasa (22/6/2021), DKI Jakarta berulang tahun. Ibu kota Negara  Republik Indonesia ini memasuki usia ke-494.

Hampir setengah milenium, angka 494 menjadi usia yang sangat lama untuk suatu kota. Lantas, kenapa tanggal 22 Juni ditetapkan sebagai hari ulang tahun Jakarta?

Melansir pemberitaan Kompas.com, 22 Juni 2020, sejarawan Andi Achdian menjelaskan, penetapan tanggal 22 Juni sebagai peringatan bertambahnya usia Jakarta diprakarsai oleh Wali Kota Jakarta Sudiro yang menjabat pada 1953-1960.

Saat itu Sudiro merasa perlu adanya semacam peringatan untuk Ibu Kota. Ia pun membentuk tim yang kemudian mengambil tanggal saat Kerajaan Demak merebut kawasan Sunda Kelapa yang kala itu tengah diduduki Portugis.

Berdasarkan sejarah, tanggal 22 Juni 1527 memang diketahui sebagai hari di mana Fatahillah beserta pasukannya merebut Sunda Kelapa.

"Pertanyaan kenapa tanggalnya 22 Juni? Saya kira itu hal praktis. Yang nulis tentang Banten si Jayadiningrat ini punya tanggal pasti bagaimana serangan Fatahillah itu dilakukan 12 Rabiul Awal jadilah itu tanggal 12 Rabiul Awal tahun 1527, lalu 22 Juni dibuat penyesuaian," ungkap Andi saat itu.

Baca Juga: Ulang Tahun Jakarta, Pemprov Adakan "Virtual Tour"

Ia menjelaskan, hari di mana Sunda Kelapa direbut terasa cocok karena Sudiro ingin menghilangkan nuansa Kolonialisme di Jakarta. Menghilangkan kesan Batavia di kota ini.

Menurut Andi, sebenarnya ada beberapa sanggahan mengenai keputusan penetapan ini. Bahkan ada yang merasa bahwa momen penaklukan Jan Pieterszoon Coen terhadap Jayakarta dan kemudian mendirikan Batavia bisa lebih rasional diperingati sebagai HUT DKI.

Namun nyatanya peristiwa yang dipimpin JP Coen itu sarat akan kolonialisme.

"Ketika bangun kota itu lebih jelas 1600-an sekian tapi itu kan nuansa kolonialnya kuat. Mau dibilang apapun konteksnya semangat kebangsaan dalam menciptakan ibu kota yang bisa dibanggakan. Lalu dikaitkan dengan Fatahillah," paparnya.

Baca Juga: Ulang Tahun Jakarta, Anies Curhat soal Tantangan, Krisis, hingga Cobaan Besar DKI

Atas dasar inilahinilahh kemudian tanggal 22 Juni resmi dipilih dan diperingati setiap tahunnya sebagai hari bertambahnya usia sang Ibu Kota.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x