Kompas TV regional peristiwa

Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Sarankan PSBB 14 Hari jika Ingin Tekan Kasus Covid-19

Kompas.tv - 21 Juni 2021, 16:47 WIB
ketua-komisi-a-dprd-dki-jakarta-sarankan-psbb-14-hari-jika-ingin-tekan-kasus-covid-19
Ilustrasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) (Sumber: Shutterstock)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta sekaligus anggota fraksi partai Demokrat, Mujiyono, menyarakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk kembali memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat selama 14 hari jika ingin menekan angka penularan Covid-19 di wilayah Jakarta. 

"Iya 14 hari aja tidak usah lama-lama, kalau mau nurunin ya," kata Mujiyono saat dihubungi melalui telepon, Senin (21/6/2021). 

Ia mengingatkan bahwa memberlakukan PSBB ketat tentu pasti berisiko khsusunya pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Tapi dengan segala risiko, pasti kalau berkepenjangan, PAD makin turun lagi, posisi DKI Jakarta di sini tidak bisa minta bantuan negara lain, bantuan keuangan negara lain kan ga bisa, yang ngutang kan pemerintah pusah, DKI terimanya dari pusat," jelas Mujiyono. 

Baca Juga: Keterisian Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Jakarta Capai 90 Persen

Ia pun mengatakan guna menekan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah Jakarta yang terjadi selama beberapa hari belakang, kebijakan Pemprov DKI harus didukung oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah dari daerah penyangga DKI. 

"Gini lho, kebijakan Pemprov DKI Jakarta akan sukses bila, pertama akselerasi dengan pemerintah pusat terjalin dengan baik, kedua, akselerasi dengan pemerintah daerah penyangga DKI Jakarta juga harus baik," jelasnya. 

"Contoh misal pelarangan soal kafe beberapa bulan lalu, di DKI tidak boleh, tempat nyanyi (karaoke) di Jakarta tidak boleh, tetapi di Bekasi boleh, akhirnya orang pergi ke Bekasi, gitu kan? Itu (kebijakan) harus sama," tambahnya. 

Baca Juga: Jam Malam DKI Jakarta Berlaku Mulai Hari Ini, Penyekatan Pukul 21.00-04.00 WIB

Mujiyono menambahkan, jika perlu pemprov DKI memberlakukan kebijakan semi lockdown guna mengatasi situasi saat ini. 

"Iya lah, kalau perlu semi lockdown. Kalau lockdown saya nggak setuju karena sudah terlambat. Penerapan lockdown itu sekarang terlambat karena apa, karena masyarakat sudah menganggap bahwa covid bukan momok yang menakutkan. Ya kan?" ujarnya. 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x