Kompas TV internasional kompas dunia

Amerika Serikat Mulai Pangkas Pasukan Peluru Kendali Mereka dari Timur Tengah

Kompas.tv - 19 Juni 2021, 14:36 WIB
amerika-serikat-mulai-pangkas-pasukan-peluru-kendali-mereka-dari-timur-tengah
Baterai rudal Patriot di dekat Pangkalan Udara Pangeran Sultan di al-Kharj, Arab Saudi (Sumber: Andrew Caballero-Reynolds Pool/France24 via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Fadhilah

WASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Pentagon mengurangi jumlah pasukan dan unit pertahanan udara berpeluru kendali yang dikerahkan ke Timur Tengah. Wall Street Journal melaporkan bahwa delapan rudal baterai Patriot sedang dipindahkan dari wilayah tersebut.

Sementara dilansir France24, Sabtu (18/6/2021), langkah itu dilakukan ketika pemerintahan Presiden Joe Biden berusaha meredakan ketegangan dengan Iran setelah memanas pada 2019 dan melihat eskalasi kuat dalam kehadiran militer AS di seluruh kawasan Timur Tengah. 

The Wall Street Journal melaporkan bahwa rudal anti-rudal Patriot sedang dipindahkan dari Irak, Kuwait, Yordania, dan Arab Saudi. Termasuk sistem anti-rudal lainnya, THAAD, juga sedang dipindahkan dari Arab Saudi.

Setiap baterai peluru kendali membutuhkan ratusan tentara dan warga sipil untuk mengoperasikan dan mendukung mereka.

Juru bicara Pentagon Komandan Jessica McNulty hari Jum'at, (18/06/2021) mengatakan beberapa unit peluru kendali sedang dipindahkan ke negara lain dan beberapa unit kembali ke Amerika Serikat untuk pemeliharaan.

Dia tidak mengatakan ke mana unit-unit itu akan dipindahkan.

"Keputusan ini dibuat dalam koordinasi yang erat dengan negara tuan rumah dan dengan perhatian yang kuat untuk menjaga kemampuan kami untuk memenuhi komitmen keamanan," katanya dalam email.

"Kami mempertahankan postur kekuatan di kawasan yang sesuai dengan proyeksi ancaman dan kami yakin perubahan ini tidak berdampak negatif terhadap kepentingan keamanan nasional kami. Kami juga mempertahankan fleksibilitas kami untuk dengan cepat mengalirkan pasukan kembali ke Timur Tengah sesuai kondisi," sambung McNulty.

Baca Juga: Militer Hamas Pamer Pasokan Rudal dan Drone Rayakan Genjatan Senjata dengan Israel

Ilustrasi rudal Iran. Iran masih dipandang sebagai ancaman besar di Timur Tengah, namun pemerintahan Biden sedang bernegosiasi untuk memulihkan kesepakatan menghentikan program pengembangan nuklir Iran(Sumber: Pengawal Revolusi Iran/Sepahnews via AP)

Militer AS terlihat menyesuaikan peta militernya secara global ketika AS menarik diri dari Afghanistan sepenuhnya dan melihat ancaman yang lebih besar dari China di kawasan Asia-Pasifik, khususnya Laut China Selatan.

Pentagon juga memangkas kehadiran pasukannya di Irak tahun lalu menjadi 2.500, untuk mendukung pasukan Irak membasmi kelompok Negara Islam.

Iran masih dipandang sebagai ancaman besar bagi kepentingan Amerika Serikat di Timur Tengah, namun pemerintahan Biden sedang bernegosiasi untuk memulihkan kesepakatan menghentikan program pengembangan nuklir Iran. Termasuk akan membuat beberapa sanksi terhadap negara itu dicabut.

“Kementerian Pertahanan mempertahankan puluhan ribu pasukan di Timur Tengah, diwakili unsur kekuatan udara dan laut kami yang paling maju, untuk mendukung kepentingan nasional AS dan kemitraan regional kami,” kata McNulty.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.