Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Kalbe Farma Gandeng Perusahaan Farmasi Korea Selatan untuk Kembangkan Vaksin Covid-19

Kompas.tv - 18 Juni 2021, 10:16 WIB
kalbe-farma-gandeng-perusahaan-farmasi-korea-selatan-untuk-kembangkan-vaksin-covid-19
Ilustrasi penelitian di laboratorium Kalbe Farma. (Sumber: Kompas.id/ HERU SRI KUMORO)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV - Perusahaan farmasi PT Kalbe Farma Tbk mengalokasikan dana riset cukup besar untuk pengembangan vaksin Covid-19 dan berbagai jenis obat lainnya tahun ini. Hal itu dilakukan untuk menjawab kebutuhan publik akan inovasi obat-obatan di kala pandemi.

Menurut keterangan dari Direktur Keuangan Kalbe Farma Bernardus Karmin Winata, setiap pengembangan satu jenis produk memerlukan dana riset sekitar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 143 miliar.

”Keadaan pandemi ini membuat publik memerlukan banyak inovasi dan solusi dari industri farmasi. Berangkat dari itu, kami mengalokasikan dana yang besar untuk riset dan pengembangan berbagai jenis obat-obatan dan vaksin Covid-19,” ungkap Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam acara Coorporate Meet Up Kompas-Kalbe secara daring pada Kamis (17/6/2021).

Vidjongtius menjelaskan, pengembangan vaksin Covid-19 yang dilakukan Kalbe Farma merupakan buah kerja sama dengan perusahaan farmasi Korea Selatan, Genexine. Saat ini pengembangan vaksin sudah dalam tahap pelaksanaan uji klinis.

Baca Juga: Soal Obat Corona, Kalbe Farma: Remdesivir Hanya Dijual di Rumah Sakit

 

Apabila seluruh proses lancar dan memenuhi syarat yang ditentukan otoritas kesehatan, lanjut Vidjongtius, vaksin diperkirakan bisa diinjeksikan kepada publik sekitar triwulan keempat tahun ini.

”Kami total mempersiapkan 10 juta dosis vaksin Covid-19. Rinciannya akan dibagikan 5 juta dosis pada tahun ini dan 5 juta dosis lainnya pada tahun depan,” ujarnya.

Riset lainnya

Selain vaksin, pihaknya juga tengah melakukan riset dan pengembangan dari berbagai jenis obat lainnya seperti obat herbal. Hal itu melihat dari kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan, meningkat pesat selama pandemi.

Tak hanya itu, pihaknya juga sudah mengembangkan bahan baku industri farmasi. Tujuannya, untuk mengurangi impor bahan baku yang selama ini membebani industri farmasi nasional.

”Kami juga ingin mendorong kemandirian industri farmasi supaya bahan baku ini tidak terus-menerus impor karena saat ini sekitar 90 persen bahan baku farmasi masih bergantung pada impor,” ujar Vidjongtius.

Baca Juga: Kalbe Farma Jual Obat Corona, Harganya Rp 3 Juta per Dosis, Ini Penjelasannya

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x