Kompas TV regional berita daerah

Beredar Pesan Jangan Masuk Jateng Gegara Varian India, Begini Tanggapan Ganjar

Kompas.tv - 15 Juni 2021, 12:31 WIB
beredar-pesan-jangan-masuk-jateng-gegara-varian-india-begini-tanggapan-ganjar
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Jumat (28/5/2021) (Sumber: KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Iman Firdaus

SEMARANG, KOMPAS.TV - Beredar pesan berantai yang berisi peringatan untuk menghindari daerah Jawa Tengah karena kasus Covid-19 varian B1617.2 atau varian Delta asal India telah menyebar di Kabupaten Kudus.

Selain itu, broadcast yang menyebar di berbagai grup WhatsApp ini juga mengungkapkan akan ada kuncian lokal atau lockdown di Jawa Tengah. 

Terkait pesan berantai ini, Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengaku tidak mengetahui perihal informasi tersebut, dia juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh atas berita yang belum terkonfirmasi kebenarannya. 

“Dari mana info itu, saya tidak tahu. Tidak boleh panik," kata Ganjar dikutip dari laman Pemprov Jateng, Selasa (15/6/2021).

Adapun pesan berantai tersebut berbunyi seperti berikut ini:

Mohon sementara hindari atau jangan masuk ke Jateng ! Sedang dipikirkan kuncian lokal, karena tersebar Covid-19 strain B-1617, asal India.

Baca Juga: Ganjar Minta Bupati Kudus Tegas kepada Para Camat Terkait Penanganan Covid-19

 

Lebih lanjut Ganjar meminta masyarakat untuk tetap tenang, dan terus disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan tak terkecuali bagi yang sudah divaksin Covid-19. 

Mengingat, kata Gubernur Jateng ini, setiap orang yang sudah divaksin masih memiliki peluang untuk tertular virus corona.

"Jangan panik, tapi harus hati-hati. Pada mereka yang belum divaksin, Anda berada dalam posisi yang relatif bahaya. Yang sudah divaksin juga bisa tertular. Maka kalau tidak penting, ndak usah keluar rumah. Kalau terpaksa keluar rumah, maskernya jangan pernah dilepas,” tegas Ganjar. 

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan, sampai saat ini baru Kudus yang terkonfirmasi ada varian baru Covid-19 asal India.

“Sementara baru Kudus yang terkonfirmasi, daerah lain belum ada laporan,” kata Yulianto. 

Baca Juga: Varian India Masuk Jateng, Ganjar Minta Kepala Daerah Deteksi Covid-19 dengan Genome Sequencing

Kendati demikian untuk mengantisipasi penyebaran varian baru Covid-19 ini semua daerah wajib mengambil sampel untuk tes genome sequencing.

Menutur pemaparannya terdapat sejumlah aturan untuk pemerintah daerah dalam mengambil sampel genome sequencing. Di antaranya yakni terjadi penularan yang cepat di suatu wilayah, adanya orang baru mendarat dari negara asing, serta orang-orang yang tidak rentan mulai terinfeksi.

“Selain itu juga, jika ada orang yang sudah divaksin namun terkonfirmasi Covid-19, penyintas yang kembali tertular, serta ada pasien Covid-19 dengan CT value di bawah 25,” jelas Yulianto. 

Baca Juga: Ditemukan di Kudus, Mutasi Virus Corona Varian Delta Disebut Mendekati Karakter Super Strain



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x