(dobel) Kabar Duka! Penulis dan Guru Besar UI Toeti Heraty Tutup Usia

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sastrawan sekaligus guru besar filsafat Universitas Indonesia, Toeti Heraty Noerhadi Roosseno, meninggal dunia pada Minggu, 13 Juni 2021. Ia meninggal pada usia ke-87 tahun di RS MMC Jakarta.

Berita meninggalnya Bu Toeti disampaikan oleh beberapa sastrawan ternama, salah satunya Joko Pinurbo, melalui akun Instagram-nya.

"RIP Toeti Herawaty, pendekar putri dunia puisi Indonesia," tulis Jokpin, sapaan akrabnya, Minggu (13/6/2021).

Toeti dikenal sebagai seorang penyair, dosen, pejabat, pakar filsafat, dan kebudayaan.

Lulus sebagai sarjana muda kedokteran UI pada 1955, lalu sarjana Psikologi UI pada 1962, kemudian menjadi sarjana Filsafat dari Rijk Universiteit, Leiden, Belanda. Pada 1979 ia lulus sebagai doktor Filsafat dari UI.

Selain sebagai akademisi dan mengajar di sejumlah universitas, Toeti juga aktif sebagai penulis. Ia pernah mengikuti sejumlah festival internasional, seperti di Rotterdam pada 1981, Iowa pada 1984.

Sajak-sajak Toeti Heraty diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Harry Aveling dan dimuat dalam buku Contemporary Indonesian Poetry (1975). Selain itu, sajak-sajak Toeti juga diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda, Jerman, dan Perancis.

Pada tahun 1989, Toeti Heraty dikelompokkan sebagai penyair yang berani berdiri di luar mainstream persajakan modern Indonesia sehingga Toeti Heraty tidak akan mudah menjadi popular.

Sajak-sajaknya dikenal penuh dengan pengendapan pemikiran yang disemangati kearifan hidup.

Adapun beberapa karya yang telah dilahirkan Toeti Heraty, seperti Sajak-sajak 33 (1973), Seserpih Pinang Sepucuk Sirih (1979), Mimpi dan Pretensi (1982), Aku dalam Budaya (1984), Antologi Puisi Indonesia 1997 (ap, 1977), dan Sembilan Kerlip Cermin (ap, 2000).

Salah satu karya Toeti, Calon Arang: the Story of A Woman Victimized by Patriarchy, adalah lirik yang setebal buku. Karya itu berisi pandangan kritis soal persepsi dari figur tipikal Indonesia, Calon Arang.