Kompas TV nasional kesehatan

Kemenkes Pastikan Vaksin AstraZeneca Aman, Efektif untuk Komorbid dan Lansia

Kompas.tv - 12 Juni 2021, 13:45 WIB
kemenkes-pastikan-vaksin-astrazeneca-aman-efektif-untuk-komorbid-dan-lansia
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca dan Universitas Oxford (Sumber: AP Photo)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Fadhilah

JAKARTA, KOMPAS.TV - Vaksin Covid-19 AstraZeneca dinilai memiliki efikasi yang sangat tinggi terhadap orang dengan penyakit penyerta alias komorbid serta lanjut usia (lansia).

Juru Bicara (Jubir) Vaksinasi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi mengonfirmasi hal tersebut dalam acara daring yang disiarkan kanal YouTube BINUSTV Channel, Jumat (11/6/2021).

"Kalau AstraZeneca itu, efikasinya untuk yang punya penyakit komorbid sangat tinggi, pada usia lanjut juga sangat tinggi," kata Nadia.

Oleh karena itu, Nadia pun meminta kepada masyarakat untuk tidak lagi pilih-plih vaksin Covid-19.

Sebab, menurutnya, seluruh jenis yang ada di Indoneisa saat ini sudah dijamin keamanan dan kemanjurannya.

Baca Juga: Indonesia Terima Tambahan 1,5 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca

Nadia menegaskan, vaksin AstraZeneca juga telah dijamin keamanannya untuk usia 18 tahun ke atas, sehingga tidak perlu khawatir dengan beberapa kasus pemberhentiannya pada usia non-lansia.

Selain itu, hingga saat ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Kesehatan Dunia (WHO) masih belum mencabut rekomendasi penggunaan vaksin asal Inggris itu untuk yang berusia di atas 18 tahun.

Sedangkan, perihal kasus pembekuan darah yang diduga akibat pemberian vaksin AstraZeneca, Nadia menyebut persentase kasus yang ditemukannya hanya 0,0004 persen.

Angka tersebut masih lebih kecil jika dibanding risiko pembekuan darah pada perokok yang bisa mencapai 0,05 persen hingga 0,12 persen.

Baca Juga: 10.000 Pedagang Pasar di Sleman Yogyakarta Siap Terima Vaksin Astrazeneca

"Jadi, ada sebanyak empat kasus pembekuan darah dalam sejuta orang. Tapi sebenarnya risiko pembekuan darah lebih tinggi pada perokok dan yang menggunakan pil KB," kata dia.

Maka dari itu, Nadia mengaku agak jengkel ketika melihat masyarakat yang lebih banyak menyoroti efek samping vaksin ketimbang manfaatnya.

Sebagian besar masyarakat, menurut Nadia, terlalu berlebihan dalam menceritakan efek samping vaksin hingga membuat orang lain takut dan akhirnya menghambat program vaksinasi.

"Kalau saya mau bilang, anak umur 6 bulan demam, meriang dia hanya bisa nangis, rewel. Kalau yang disuntik orang dewasa, begitu demam, muntah apa yang dilakukan? Update status," katanya.

Baca Juga: Penelitian di Inggris: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Efektif Lawan Varian Covid-19 Delta dari India

Sebelumnya, diberitakan bahwa Indonesia baru saja kedatangan vaksin AstraZeneca lagi dengan total 1.504.800 dosis, Kamis (10/6/2021).

Dengan kedatangan itu, saat ini Indonesia sudah menerima 8.228.400 dosis vaksin AstraZeneca yang didapatkan secara gratis.

Sementara, secara keseluruhan, saat ini Indonesia sudah menerima 93.728.400 dosis vaksin, baik bulk (mentah) maupun vaksin jadi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.