Kompas TV regional update corona

Begini Pernyataan Epidemiolog UGM Soal Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Lebaran

Kompas.tv - 10 Juni 2021, 19:28 WIB
begini-pernyataan-epidemiolog-ugm-soal-lonjakan-kasus-covid-19-pasca-lebaran
Ilustrasi pasien Covid-19 (Sumber: Shutterstock/Kobkit Chamchod)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Deni Muliya

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus positif Covid-19 pasca libur lebaran membuat epidemiolog UGM Riris Andono angkat bicara.

Ia menilai lonjakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di sejumlah daerah merupakan akibat dari mobilitas warga saat lebaran meningkat.

“Ada atau tidak mudik, apabila ada mobilitas meningkat sudah pasti ada transmisi lokal, penularan juga meningkat,” ujarnya, Kamis (10/6/2021).

Ia mencontohkan, peningkatan kasus di Kudus ditengarai oleh Satgas Covid-19 berasal dari klaster ziarah makam yang menyebabkan naiknya kasus tersebut.

Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan justru kluster keluarga yang menjadi penyebab naiknya kasus Covid-19 di Kudus. 

Baca Juga: Satgas: Lonjakan Kasus Covid-19 Setelah Lebaran 2021 di DKI dan Jateng Lebih Tinggi dari Tahun Lalu

Menurut Riris Andono, untuk mengetahui penyebab naiknya kasus di Kudus harus ada data secara riil soal seberapa besar kunjungan ke makam, lalu seberapa jauh kedisiplinan masyarakat dan faktor lainnya.

Ia berpendapat jika tidak ada data riil, maka tidak bisa ditarik kesimpulan secara pasti.

“Yang bisa diberikan adalah penjelasan kemungkinan. Baik mobilitas, maupun kepatuhan pada protokol atau keduanya berkontribusi pada peningkatan kasus Covid-19,” ucapnya.

Kemungkinan-kemungkinan itu bagi Riris Andono juga tidak terlalu relevan untuk dibedakan.

Sebab strategi pengendalian penularan itu memerlukan kombinasi, pembatasan dan peningkatan kepatuhan masyarakat pada protokol kesehatan.

Ia tidak bisa membuat kesimpulan yang pasti.

Meksipun demikian, ia tidak menampik ada ketidakpercayaan terhadap Covid-19 jika dilihat di masyarakatnya.

Penyebabnya, ketidaktahuan mereka tentang Covid-19, disinformasi terkait Covid-19, maupun mungkin juga kejenuhan terhadap situasi yang tidak menentu secara berkepanjangan.

Baca Juga: Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia Keampuhan Vaksin Dikhawatirkan | LAPORAN KHUSUS



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x