Kompas TV nasional sosial

Timbunan Sampah Makanan Diperkirakan Capai 112 juta Ton Per Tahun, Dibutuhkan Intervensi Kebijakan

Kompas.tv - 10 Juni 2021, 14:20 WIB
timbunan-sampah-makanan-diperkirakan-capai-112-juta-ton-per-tahun-dibutuhkan-intervensi-kebijakan
Produksi sampah di Jakarta selama Ramadhan 2019 meningkat dibandingkan dengan 2018. Sisa makanan mendominasi sampah yang masuk ke TPA Bantargembang, Bekasi. (Sumber: Kompas.id/Aguido adri)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Dibutuhkan intervensi kebijakan untuk mengatasi sampah makanan. Apabila tidak ada intervensi kebijakan, timbunan sampah makanan diperkirakan mencapai 112 juta ton per tahun pada 2020-2045.

Oleh karena itu, dengan adanya intervensi, timbunan sampah makanan bisa ditekan hingga 49 juta ton per tahun pada 2045.

Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto mengatakan, dengan skenario pengelolaan sampah, Indonesia bisa menurunkan 2,83 persen sampah makanan per tahun. Artinya, Indonesia bisa memenuhi target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) poin ke 12.3, yaitu menurunkan sampah makanan sebanyak 50 persen pada 2030.

”Kajian ini merupakan langkah awal dari jalan panjang penerapan strategi pengelolaan food loss dan waste. Kontribusi menangani food loss dan waste bisa mulai dari sekarang, yakni dengan mengurangi sampah makanan dan tidak menyisakan makanan,” jelas Arifin, dikutip dari Kompas.id.

Sebelumnya, pada peluncuran Kajian Food Loss dan Waste di Indonesia, Rabu (9/6/2021), Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, Indonesia telah berkomitmen untuk mengurangi dan menangani sampah, termasuk sampah makanan, sebesar 30 persen pengurangan dan 70 persen penanganan pada 2025.

“Ini dilakukan melalui Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga,” kata Suharso.

Adapun, sampah makanan yang dihasilkan setiap hari tak hanya menimbulkan kerugian ekonomi, tetapi juga ekologi dengan menghasilkan emisi gas rumah kaca. Pengurangan sampah makanan perlu segera dilakukan untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs, yaitu mengurangi 50 persen sampah makanan di 2030.

Baca Juga: Kurangi Pencemaran, Revitalisasi TPA Sampah Pengengat Lombok Tengah Terapkan Sistem Control Landfill

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bersama sejumlah lembaga, Indonesia membuang sampah makanan 23 juta-48 juta ton per tahun pada periode 2000-2019. Timbulan sampah makanan atau food loss dan waste ini setara dengan 115-184 kilogram per kapita per tahun.

Dampak kerugian

Timbunan sampah makanan menyebabkan dampak multidimensi. Dari sisi lingkungan, sampah makanan menimbulkan emisi gas rumah kaca sebesar 1.702,9 mega ton karbon dioksida ekuivalen pada periode 2000-2019. Angka ini diperkirakan setara dengan 7,29 total gas rumah kaca di Indonesia.

Pada periode yang sama, kerugian ekonomi sampah makanan ialah Rp 213 triliun-Rp 551 triliun atau setara 4-5 persen PDB Indonesia. Di sisi lain, sampah yang terbuang setara dengan makanan untuk 61-125 juta orang per tahun.

Adapun, food loss adalah hilangnya sejumlah pangan pada tahap produksi, pascapanen dan penyimpanan, serta pemrosesan dan pengemasan. Sementara food waste adalah pangan yang terbuang pada tahap distribusi hingga konsumsi.

Suharso mengatakan, temuan dari kajian ini akan menjadi dasar menentukan kebijakan mengurangi sampah makanan. Rencana pengelolaan sampah, antara lain, membangun pemahaman tentang sampah makanan ke semua pemangku kepentingan di rantai pasokan makanan. Masyarakat pun didorong mengatur pola konsumsi rumah tangganya.

Baca Juga: Mengubah Sampah Makanan Rumah Tangga Menjadi Pupuk Organik

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.