Kompas TV nasional sosial

3 Siswi SMA Tak Diluluskan Sekolah Diduga Gara-Gara Sering Main TikTok hingga Tampil Vulgar

Kompas.tv - 9 Juni 2021, 12:49 WIB
3-siswi-sma-tak-diluluskan-sekolah-diduga-gara-gara-sering-main-tiktok-hingga-tampil-vulgar
Aplikasi TikTok. (Sumber: The Verge)
Penulis : Fadhilah | Editor : Iman Firdaus

SAMPANG, KOMPAS.TV - Sebanyak tiga siswi Madrasah Aliyah (MA) atau setingkat SMA di Sampang, Jawa Timur, tidak diluluskan oleh pihak sekolah diduga karena kerap bermain TikTok.

 

Sekolah di Desa Tebanah, Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang, itu tidak meluluskan ketiganya karena mereka dianggap berpenampilan vulgar saat main di TikTok.

Keputusan sekolah ini dianggap sebagai sanksi terhadap ketiganya.

Baca Juga: Viral Video Pesta Seks WNA di Bali di Media Sosial TikTok

Informasi yang dihimpun menyebutkan, tiga siswi berinisial EH, EN, dan SF itu telah mendapatkan tindakan tegas dari pihak sekolah.

Kasi Pendidikan Madrasah (Pendma) Kemenag Sampang Mawardi mengakui,  bahwa informasi tersebut memang menyebar di wilayah kerjanya.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dan berkunjung ke MA yang berlokasi di wilayah Pantura tersebut.

"Dan memang ada tiga siswi yang tidak diluluskan dan pihak sekolah sudah berkoordinasi," ujarnya dikutip dari Surya.co.id, Rabu (9/6/2021).

Namun Mawardi menegaskan bahwa sanksi tegas yang diberikan kepada tiga siswi itu bukan karena bermain Tiktok.

Setelah ditelusuri, sebelumnya ketiga siswi itu memang sering melanggar aturan sekolah.

Sementara penampilan mereka di TikTok diduga hanya menjadi pemicu saja.

"Bahkan setelah bertemu, pihak sekolah menunjukkan daftar pelanggaran siswa dan memang banyak kesalahannya," terang Mawardi.

Menurutnya, keputusan dari sekolah itu sudah benar mengingat fungsinya adalah teguran agar ke depannya para anak didik bisa lebih baik lagi.

Baca Juga: Konvoi Rayakan Kelulusan, Sekelompok Pelajar Lempari Gedung SMK Ahmad Yani dengan Batu

Mawardi pun berharap perbuatan ketiganya yang kerap melanggar aturan sekolah, tidak menjadi contoh bagi siswa lain.

"Karena itu kebijakan sekolah dan memang punya arah, jadi kami persilakan. Tetapi seandainya dikeluarkan lalu para siswi itu tidak terima, maka sekolah bisa dianggap hanya menunda kelulusan saja," jelas Mawardi.

"Jadi harapan ke depan, perbuatan mereka bisa diperbaiki dan lulus tahun depan," imbuhnya.

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x