Tampil di Olimpiade 2020, Pebulu Tangkis Kelahiran Indonesia Bakal Bela Azerbaijan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pebulu tangkis kelahiran Indonesia, Ade Resky Dwicahyo dipastikan tampil di Olimpiade Tokyo 2020 sebagai wakil negara Azerbaijan.

Pemain berusia 23 tahun tersebut, dulunya merupakan anggota tim bulu tangkis junior Indonesia, yang pernah memperkuat tim Merah Putih di Kejuaraan Asia Junior dan Kejuaraan Dunia Junior 2016.

Hingga pada 2018, Ade yang bermain di sektor tunggal putra, kemudian menerima tawaran untuk membela Azerbaijan.

Dalam wawancara dengan Badminton Europe, tahun lalu, Ade mengaku menerima tawaran dari Azerbaijan untuk meningkatkan peluangnya tampil di turnamen besar.

Baca Juga: Bertambah, Kini 3.500 Sukarelawan Kota untuk Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo Mundur

"Seperti Anda ketahui, saya asli Indonesia. Indonesia adalah salah satu negara terkuat di bulu tangkis," ujar Ade mengawali cerita.

"Ketika menerima tawaran dari Azerbaijan, saya mendapat peluang lebih tinggi untuk tampil pada Kejuaraan Dunia dan Olimpiade," imbuhnya.

Selama tiga tahun terakhir, Ade mengaku telah sukses mewakili Federasi Bulu Tangkis Azerbaijan di sejumlah kompetisi internasional

"Pada periode ini, saya menjadi saksi betapa besar usaha federasi dalam pengembangan bulu tangkis," jelas Ade.

Saat ini, Ade Rezky Dwicahyo berada di peringkat 80 tunggal putra dunia, dan menempati urutan ke-69 pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.

Maka dari itu, Ade pun berhak atas tiket Olimpiade Tokyo 2020 dengan menjadi tunggal putra ke-31 yang dipastikan lolos.

Baca Juga: Khawatir Covid-19, 10 Ribu Sukarelawan Olimpiade Tokyo Mundur

Di sisi lain, dalam cabang bulu tangkis di Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia berhasil meloloskan tujuh wakilnya yang terdiri dari tiga pemain tunggal dan empat pasangan ganda.

Dengan nomor tunggal putra dan ganda putra menjadi penyumbang wakil Indonesia terbanyak yakni dua wakil.

Dua pemain tunggal putra Indonesia tersebut ialah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie, yanga mana keduanya merupakan penghuni sepuluh besar dunia saat ini.

Pada kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020, Anthony berada di peringkat kelima, sedangkan Jonatan berada dua tingkat di bawahnya.