Kompas TV regional sosial

Darurat Sampah, Kapasitas TPA di Cirebon Penuh Tiga Tahun Lagi

Kompas.tv - 7 Juni 2021, 20:21 WIB
darurat-sampah-kapasitas-tpa-di-cirebon-penuh-tiga-tahun-lagi
Ilustrasi Sampah RDF (Sumber: -)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

CIREBON, KOMPAS.TV – Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA) Kopi Luhur di Kota Cirebon, Jawa Barat diperkirakan penuh tiga tahun lagi. Jumlah sampah terus meningkat, sementara kapasitas TPA semakin penuh. 

Melansir dari laman Kompas.id, hingga Senin (7/6/2021), berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah Kopi Luhur, sekitar 70 persen dari 11 hektar lahan pembuangan sampah sudah penuh. Bahkan, sampah sampai menggunung di beberapa titik. Setiap hari, sampah yang datang mencapai 350 meter kubik.

”Dari jumlah itu, sebagian sampah diambil pemulung. Kami berterima kasih kepada pemulung,” kata Kepala UPT Sampah Kopi Luhur Didi Supriadi.

Selain mengandalkan pemulung, metode pengelolaan sampah di TPA yang berumur 23 tahun itu juga masih open dumping atau penimbunan terbuka. Didi mengungkapkan, jika kondisi terus seperti itu, kemampuan TPA diprediksi tinggal tiga tahun lagi.

Baca Juga: Bang Sampah, Ajak Warga Setorkan Sampah Berhadiah Emas

Tahun ini, pihaknya berencana membebaskan lahan sekitar 1.800 meter persegi untuk menambah area TPA. Dengan demikian, TPA di Kelurahan Argasunya tersebut bisa beroperasi hingga lima tahun ke depan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon Kadini mengakui, tiga dari lima zona TPA Sampah Kopi Luhur sudah penuh. Apalagi, pihaknya hanya mampu menguruk sampah tiga kali dalam sepekan.

Padahal, jumlah sampah terus bertambah di kota berpenduduk 340.000 jiwa tersebut. ”Saat siang hari, penduduk Cirebon itu 2 juta orang,” cetusnya.

Menurut Kadini, selain rumah tangga, sampah juga berasal dari pusat perbelanjaan, pasar, dan rumah makan di kota seluas 37 kilometer persegi tersebut. Cirebon selama ini menjadi pusat perekonomian di Jabar bagian timur.

Bank Sampah

Oleh karena itu, pihaknya mendorong masyarakat mengolah sampah sedari rumah. Salah satu programnya adalah bank sampah di tingkat RW. Hingga kini, baru 70 dari 248 RW yang menerapkan progam daur ulang sampah tersebut. Pihaknya menargetkan bank sampah bertambah 100 RW lagi tahun ini.

”Tahun depannya, 100 RW lagi. Jadi, akhir 2023 semua RW punya bank sampah. Sekolah dan area perkantoran juga harus punya bank sampah. Dengan begini, sampah tidak sampai di TPA yang sudah overload (melebihi kapasitas),” tutur Kadini.

Baca Juga: Dinas ESDM Jabar: Semburan Lumpur di Cirebon Berbahaya

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x