Kompas TV tekno internet

Ini Alasan Jaringan 5G Diprediksi akan Membunuh Gim Konsol Playstation dkk

Kompas.tv - 7 Juni 2021, 15:35 WIB
ini-alasan-jaringan-5g-diprediksi-akan-membunuh-gim-konsol-playstation-dkk
Kedatangan konsol game baru dari Playstation yaitu PS5 cukup dinantikan para gamers tanah air (Sumber: Playstation.com)
Penulis : Danang Suryo | Editor : Purwanto

TOKYO, KOMPAS.TV - Kemunculan jaringan selular generasi kelima (5G) diprediksi akan membunuh gim konsol seperti Playstation, Xbox, hingga Nintendo.

Naoki Yoshida, Direktur Square Enix menjelaskan dengan kecepatan internet yang ditawarkan oleh 5G, para pengembang dapat memindahkan gambar ke perangkat apa pun.

Hal tersebut memungkinkan para gamer nantinya tak membutuhkan perangkat konsol untuk dapat memainkan suatu gim.

"Setelah 5G menjadi standar global, pasti akan tiba saatnya kami mampu memindahkan gambar ke perangkat apa pun," ujar Yoshida seperti dikutip dari Kompas.com, Senin (07/06/2021).

Baca Juga: Video Kejar-kejaran Mobil Patwal Vs Honda Brio Layaknya Gim GTA Viral, Ini Penjelasan Polisi

Hal tersebut semakin membuka peluang yang lebih besar bagi game yang berbasis cloud. 

Sebelumnya, Google dan Amazon telah meluncurkan layanan cloud gaming, melalui Stadia dan Luna.

Namun, pelaku industri dan analis masih ragu untuk dengan pola memainkan gim dengan cloud. Pasalnya perangkat konsol sejak kemunculannya pada pertengahan 1970-an masih eksis hingga sekarang.

Terlebih pandemi Covid-19 yang mendorong pengguna lebih memilih memanfaatkan waktu luangnya di rumah untuk bermain gim.

Baca Juga: Game Konsol atau Mobile, Kamu Pilih yang Mana?

"Dengan tinggal di rumah, ada lebih banyak peluang untuk menyalakan (konsol dan memainkannya)," lanjut Yoshida.

Meski demikian, pasokan chip di dunia menjadi langka akibat pandemi yang belum selesai. Kelangkaan chip ini berimbas pada penekanan produksi konsol gim.

Jika kelangkaan terus terjadi, riset Newzoo memprediksi tren konsol di pasaran akan turun 8,9 persen menjadi 49,2 miliar dollar AS (sekitar Rp 700,8 triliun).



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x