Kompas TV regional peristiwa

Kasus Covid-19 di Jawa Timur Melonjak, IGD RSUD Bangkalan Tutup

Kompas.tv - 6 Juni 2021, 12:05 WIB
kasus-covid-19-di-jawa-timur-melonjak-igd-rsud-bangkalan-tutup
Tim relawan dari PMI Provinsi Maluku memakamkan seorang pasien positif Covid yang dinyatakan meninggal dunia di RSUD dr Haulussy Ambon Rabu (5/8/2020). (Sumber: Satgas Covid-19 Maluku)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Purwanto

BANGKALAN, KOMPAS.TV - Lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Bangkalan, Madura membuat manajemen RSUD setempat tutup layanan Instalasi Gawat Darurat (IGD).

"Iya kelihatannya sudah mulai terjadi peningkatan kasus ini setelah liburan panjang, itu yang kami khawatirkan," ujar Kepala Dinas Kesehatan Jawa Timur, Herlin Ferliana, Sabtu (5/6/2021).

Herlin menjelaskan bahwa RSUD di Bangkalan menutup sementara layanan IGD lantaran ada sejumlah tenaga kesehatan yang dinyatakan positiff Covid-19. Bahkan menurutnya, satu orang dokter dilaporkan meninggal dunia.

Baca Juga: World Vaccine Update: Cerita Dubes RI di Singapura dan Apoteker Hadapi Pandemi Covid-19

"Di Bangkalan, terjadi peningkatan kasus, dan benar, direktur RS-nya (mengatakan) karena ada dokter yang meninggal. Lalu, ada beberapa nakes juga terkonfirmasi positif, sehingga mereka mulai hari ini menutup IGD-nya," terang dia.

Terkait lonjakan yang terjadi khusus tenaga medis pihaknya tidak dapat memastikan berapa jumlah pasti. Namun begitu, data kumulatif dari Satgas Penanganan Covid-19 per 5 Juni 2021 di Jatim mencapai 156.050.

Hal tersebut akumulasi dari penambahan kasus sebanyak 244 kasus. Sementara itu, sebanyak 142.727 orang dinyatakan sembuh, 1.793 orang masih dirawat dan 11.530 orang lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Tracing, 48 Orang Jalani Tes Swab Usai 22 Warga Kayu Putih Jaktim Positif Covid-19

Sedangkan kasus kumulatif covid-19 di Bangkalan, tercatat ada sebanyak 1.754 kasus. 1.520 dinyatakan sembuh, 178 meninggal dunia dan sebanyak 56 pasien masih dirawat. Bangkalan dalam peta risiko merupakan daerah berstatus kuning, atau zona risiko rendah.

Meningkatnya kasus Covid-19 di Bangkalan ini, kata Herlin, ditengarai karena tingginya mobilitas warga saat momen mudik Lebaran Idulfitri beberapa waktu lalu. Selain itu, tingkat kepatuhan masyarakat Bangkalan terhadap protokol kesehatan juga rendah.

"Kalau kami lacak peningkatan kasus lantaran adanya kegiatan mudik, (Saat tiba) nggak ada gejala, lalu belum bisa terdeteksi karena masih (inkubasi), tapi karena lama di daerah itu berapa hari, tidak disiplin prokes, itu yang menyebabkan," pungkas dia.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Melonjak Drastis hingga Jadi Zona Merah, Kudus Kini Terapkan Lockdown Lokal



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.