Kompas TV internasional kompas dunia

Digigit King Kobra, Pria Inggris Buta dan Kini Tak Bisa Gunakan Kakinya Lagi

Kompas.tv - 6 Juni 2021, 11:43 WIB
digigit-king-kobra-pria-inggris-buta-dan-kini-tak-bisa-gunakan-kakinya-lagi
Ilustrasi ular King Kobra (Sumber: SHUTTERSTOCK/Kurit afshen)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

RAJAHSTAN, KOMPAS.TV - Seorang pria Inggris buta setelah digigit ular King Kobra dan kini ia dipastikan tak bisa menggunakan kakinya lagi.

Pria Inggris Bernama Ian Jones, hampir mati setelah dirinya digigit King Kobra di India tahun lalu.

Ian yang berasal dari Isle of Right itu mengalami kebutaan dan kelumpuhan setelah insiden yang terjadi di Jodhpur, Rajahstan, India.

Dikutip dari Daily Star, Sabtu (5/6/2021), Ian digigit reptil berbahaya tersebut di tangan dan pundaknya pada November 2020.

Baca Juga: Ribuan Warga Hongaria Berdemonstrasi Tolak Pembangunan Kampus China

Sebelumnya ia mengalami kebutaan, namun saudara Ian, Mark mengatakan kondisinya semakin memburuk sekitar sebulan atau dua bulan lalu.

Ia mengatakan Ian dipastikan mengalami kelumpuhan di kakinya, dan tak akan bisa menggunakannya lagi.

“Kondisinya sempat meningkat, tetapi sekitar sebulan atau dua bulan lalu, semuanya memburuk dan ia kini sudah kehilangan kemampuan di kakinya. Ini mimpi buruk,” ujar Mark kepada The Sun.

Ironisnya, Ian yang memiliki yayasan amal Sabirian yang membantu keluarga miskin di India, digigit ular King Kobra setelah pulih dari Covid-19 untuk kedua kalinya.

Koleganya mengatakan gigitan ular tersebut memperburuk gejala virus Corona Ian.

Menurut rekan Ian, Mike Bulpitt, Jones merasa sedikit tak sehat sebelum digigit.

Baca Juga: Waduh, Dua Pria Ini Boncengi Ular Piton Besar Seberat 200 Kg Naik Motor

Ia pun mengatakan racun King Kobra dapat membunuh manusia dalam waktu 30 menit jika tak diobati.

Bulpitt mengatakan, rekannya mengalami koma selama dua hingga tiga hari setelah serangan mengerikan itu.

Putra Ian, Seb mengatakan selama di India ayahnya telah mengalami Malaria Demam Berdara Dengue dan Covid-19.

Meski begitu, ia tetap ingin tinggal di negara tersebut untuk membantu orang-orang yang membutuhkan dukungannya.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x