Peneliti LIPI: Pengganti Panglima TNI Hadi Tjahjanto Fokus Dorong Profesionalisme

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jelang memasuki masa pensiun yang akan dijalani Marsekal TNI Hadi Tjahjanto pada akhir tahun 2021, isu pergantian Panglima TNI kian menghangat.

Diandra Megaputri Mengko dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) memahami hal tersebut.

Peneliti LIPI di bidang pertahanan dan keamanan itu menilai hal yang wajar jika saat ini Presiden Joko Widodo sudah mulai mempertimbangkan siapa pengganti Panglima TNI.

“Seperti para pendahulunya, jika Panglima TNI akan pensiun biasanya desas-desus untuk siapa penggantinya sudah mulai menjadi diskursus publik,” papar Diandra, Kamis (3/6/2021).

Namun demikian, Diandra berharap Panglima TNI berikutnya fokus mendorong profesionalisme dan patuh pada kendali demokratis.

Baca Juga: Pergantian Panglima TNI, Wakil Komisi III DPR: Sesuai Urutan, Matra AL yang Gantikan Hadi Tjahjanto

"Secara umum harapannya Panglima TNI berikutnya bisa memiliki fokus untuk mendorong profesionalisme dan patuh pada kendali demokratis," kata Diandra seperti dilansir dari Tribunnews.

Menurutnya, dalam hal profesionalisme, tentu diharapkan Panglima TNI berikutnya akan terus mendorong dan meninjau pembenahan Alutsista di Indonesia.  

Apalagi, terkini ada insiden tenggelamnya KRI-Nanggala 402 beberapa waktu lalu.

Sementara di sisi lain, kata dia, diharapkan juga Panglima terus memberikan perhatian yang cukup kepada kebutuhan prajurit dalam mempersiapkan tugas utamanya, misalnya seperti latihan-latihan perang dan persoalan kesejahteraan prajurit.

"Kesejahteraan prajurit ini tidak hanya terkait ketersediaan rumah dinas, tapi juga perlu menyentuh sampai jaminan kesehatan dan asuransi jiwa ketika berdinas," paparnya.

Baca Juga: Pengamat Intelejen Ini Anggap Kasal Yudo Margono Layak Gantikan Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI

Sebagaimana diketahui, saat ini ada tiga sosok Perwira Tinggi TNI bintang empat yang berpeluang menggantikan Hadi Tjahjanto.

Mereka di antaranya KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAL Laksamana TNI Yudo Margono, dan KSAU Marsekal TNI Fadjar Prasetyo.

Namun, Diandra enggan menunjuk nama ketika ditanya sosok siapa yang paling berpeluang dari tiga kandidat tersebut.

"Tapi secara objektif, saya kira semuanya akan memiliki peluang yang sama," katanya.

Baca Juga: Pengamat: Panglima TNI Baru Harus Berani Buka Dialog Dengan Gerakan Separatis Papua