Kompas TV internasional kompas dunia

Bos Mafia Ini Sebut Turki di Bawah Presiden Erdogan Telah Memasok Kelompok Teroris Suriah

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 18:31 WIB
bos-mafia-ini-sebut-turki-di-bawah-presiden-erdogan-telah-memasok-kelompok-teroris-suriah
Bos mafia Turki, Sedat Peker. (Sumber: Ahval News)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Eddward S Kennedy

ANKARA, KOMPAS.TV - Bos mafia Turki, Sedat Peker kembali menyerang pemerintah pimpinan Presiden Tayyip Erdogan dengan tuduhan telah memasok senjata ke kelompok teroris Suriah.

Peker yang hidup mengasingkan diri di Dubai, melalui unggahan videonya di Youtube pada Minggu (30/5/2021), membeberkan skandal Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT).

Skandal Truk MIT 2015, demikian Peker menyebutnya, adalah aksi intelijen Turki yang tertangkap basah membawa senjata untuk Front al-Nusra, sebuah kelompok ekstremis di Suriah yang memiliki hubungan dengan al-Qaeda.

Meski telah berganti nama menjadi Hayat Tahrir al-Sham (HTS), kini kelompok teroris tersebut merupakan yang paling dominan bersama proksi dukungan Turki lainnya di wilayah Suriah barat laut.

Baca Juga: Presiden Turki Erdogan Resmikan Masjid Raya di Alun-Alun Taksim Kota Istanbu

Kendati demikian, Peker mengungkapkan bahwa MIT sejatinya tidak bertanggung jawab atas pengiriman senjata itu dan balik menuding konsultan pertahanan, SADAT.

Peker menunjuk perusahaan yang dijalankan oleh mantan asisten keamanan Presiden Erdogan tesebut sebagai penanggung jawab skandal tersebut.

Mendengar tudingan itu, penasihat Presiden Erdogan, Oktay Saral mengutarakan sangkalannya dan menuduh Peker telah menjadi bagian dari aliansi anti-Turki.

Melansir Ahval News, Selasa (1/6/2021), viideo unggahan Peker pun tak digubris oleh Saral, bahkan dianggapnya sebagai 'sampah' dan semakin menunjukan bahwa bos mafia itu merupakan musuh negara.

"Dengan pernyataan sampahnya, Peker telah menunjukkan bahwa dirinya melayani musuh Turki dan semua aliansi kejahatan di dalam," tulis Saral dalam akun pribadinya di Twitter, Selasa.

"Negara kami akan melakukan apa yang diperlukan, dengan kekuatan apa pun semua akan tahu bahwa negara ini tidak dapat digoyahkan oleh omong kosong seperti itu," imbuhnya.

Baca Juga: Turki Kutuk Tindakan Polisi Israel yang Sebabkan Kerusuhan di Masjid Al-Aqsa Seusai Gencatan Senjata

Sebelumnya, tepatnya pada Sabtu (29/5/2021), surat kabar Cumhuriyet pun sempat merilis cuplikan video truk yang diduga milik M T, yang ditengarai mengangkut setidaknya 1.000 peluru mortir, 1.000 peluru artileri dan lebih dari 80.000 butir peluru dari berbagai kaliber.

Surat kabar sayap kiri sekuler tersebut juga diketahui telah melakukan penyelidikan skandal pengiriman senjata itu pada November 2013 dan dan Januari 2014.

Dalam laporannya kala itu, disebutkan bahwa sejumlah senjata dikirim oleh pasukan gendarmerie di dekat perbatasan Suriah, provinsi Adana, Turki.

Hingga kemudian, pemimpin redaksi Cumhuriyet, Can Dundar didakwa melakukan spionase dan ditahan selama beberapa bulan.

Tak hanya itu, pada Oktober tahun lalu, pengadilan Turki juga menyita semua aset jurnalis veteran tersebut, ketika tinggal di pengasingan di Jerman sejak dibebaskan dari penjara.

Selanjutnya, pada bulan Desember, jurnalis itu dijatuhi hukuman 27 tahun penjara.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x