Kompas TV internasional kompas dunia

Prancis dan Jerman Tuntut Amerika Serikat dan Denmark Jelaskan Berita Penyadapan Atas Mereka

Kompas.tv - 1 Juni 2021, 04:45 WIB
prancis-dan-jerman-tuntut-amerika-serikat-dan-denmark-jelaskan-berita-penyadapan-atas-mereka
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) pada sesi KTT online virtual di Berlin, pada 31 Mei 2021. (Sumber: Straits Times via AFP)
Penulis : Edwin Shri Bimo

PARIS, KOMPAS.TV - Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel menuntut pemerintah AS dan Denmark untuk memberikan penjelasan atas berita Washington memata-matai sekutu Eropa dengan bantuan Denmark pada tahun 2012 to 2014.

Seperti dilansir Straits Times, Selasa (01/06/2021), Presiden Prancis Emanuele Macron setelah KTT online Prancis-Jerman berkata, "Ini tidak dapat diterima antara sekutu, dan apalagi antara sekutu dan mitra Eropa,"

"Saya terikat pada ikatan kepercayaan yang menyatukan Eropa dan Amerika," kata Macron, menambahkan "tidak ada ruang untuk kecurigaan di antara kami."

"Itulah mengapa kami menunggu kejelasan sepenuhnya. Kami meminta Denmark dan Amerika Serikat memberikan semua informasi tentang pengungkapan dan fakta-fakta masa lalu ini. Kami menunggu jawaban," katanya.

Menegaskan posisinya, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia "hanya bisa setuju" dengan komentar pemimpin Prancis itu.

Baca Juga: Berita Amerika Serikat Dibantu Denmark Mata-Matai Pemimpin Jerman, Swedia dan Perancis Goncang Eropa

Kanselir Jerman Angela Merkel. Badan Keamanan Nasional NSA Amerika Serikat dibantu Badan Intelijen Pertahanan Denmark diberitakan memata-matai para politisi senior negara tetangga, termasuk Kanselir Jerman Angela Merkel (Sumber: Xinhua/Shan Yuqi)

Dalam laporan investigasi pada hari Minggu, lembaga penyiaran publik Denmark Danmarks Radio (DR) dan media Eropa lainnya melaporkan Badan Keamanan Nasional AS NSA menyadap dan menguping kabel internet bawah laut Denmark dari 2012 hingga 2014 untuk memata-matai politisi top di Jerman, Swedia, Norwegia dan Prancis.

NSA dapat mengakses pesan teks, panggilan telepon dan lalu lintas internet termasuk pencarian, obrolan dan layanan pesan - termasuk milik Merkel, menteri luar negeri Jerman saat itu Frank-Walter Steinmeier dan pemimpin oposisi saat itu Peer Steinbruck, kata DR.

Merkel pada pertemuan puncak itu mengatakan dia "diyakinkan" pernyataan resmi pemerintah Denmark, terutama dari Menteri Pertahanan Trine Bramsen, yang mengutuk tindakan tersebut.

“Selain membangun fakta, ini merupakan titik awal yang baik untuk sampai pada hubungan yang benar-benar dilandasi rasa saling percaya,” ujarnya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x