Kompas TV internasional kompas dunia

Menolak Gunakan Masker, Pria yang Diduga Mabuk saat Masuk Pasar Swalayan Dipukuli

Kompas.tv - 31 Mei 2021, 12:34 WIB
menolak-gunakan-masker-pria-yang-diduga-mabuk-saat-masuk-pasar-swalayan-dipukuli
Soerang pria yang diduga mabuk dan menolak menggunakan masker dipukuli pegawai pasa swalayan setelah memaksa masuk. (Sumber: Info Roadblock JPJ/POLIS Via World of Buzz)
Penulis : Haryo Jati | Editor : Purwanto

SERAWAK, KOMPAS.TV - Seorang pria dipukuli oleh pegawai pasar swalayan setelah menolak menggunakan masker dan diduga mabuk.

Insiden itu terjadi ketika pria tersebut berusaha masuk ke pasar swalayan di Kota Sentosa, Sarawak, Malaysia, Sabtu (29/5/2021)

Seperti diwartakan Harian Metro, pekerja pasar swalayan tersebut sempat meminta pria yang diyakini berusia 31 tahun itu untuk pergi sebelum pertengkaran terjadi.

Pasalnya, ia menolak menggunakan masker yang merupakan protokol pembatasan sosial Covid-19, yang semakin meningkat lagi di Malaysia.

Baca Juga: Gerombolan Bersenjata Culik 150 Murid dari Pesantren di Nigeria

Kepala Polisi Distrik Padawan, Superintendent Lim Jaw Shyong mengungkapkan insiden tersebut terjadi pada pukul 4.30 sore.

Ia mengatakan satuan tugas Covid-19 dari Markas Polisi Distrik Padawan langsung mendatangi lokasi kejadian.

Namun saat mereka sampai, pria yang dipukuli telah meninggalkan lokasi.

Baca Juga: Butuh Dana Segar Rp8,7 T, AirAsia Group Mau Ngutang dan Jual Saham

“Polisi telah bertemu dengan manajer pasar swalayan dan dari hasil investigasi, pria 31 tahun itu diyakini telah mabuk dan tak mau mengenakan masker saat akan masuk ke pasar swalayan,” ujar Lim dikutip dari World of Buzz.

“Sebelum insiden, pria itu disarankan manajemen rumah sakit untuk menggunakan masker wajah, tetapi ia keras kepala dan mengamuk sebelum pegawai pasar swalayan menggunakan kekuatan untuk memaksaya pergi,” lanjutnya.

Ia menambahkan bahwa petugasnya telah menerima informasi dari masyarakat terkait pria itu, yang ternyata tak mengalami cedera parah.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x