Kompas TV olahraga kompas sport

Real Madrid, Barcelona dan Juventus Kecam UEFA Terkait Proses Hukuman Proyek Super League

Kompas.tv - 27 Mei 2021, 02:07 WIB
real-madrid-barcelona-dan-juventus-kecam-uefa-terkait-proses-hukuman-proyek-super-league
Logo European Super League (Liga Super Eropa). (Sumber: Twitter @TSLComms)
Penulis : Rizky L Pratama

JAKARTA, KOMPAS.TV - Real Madrid, Barcelona dan Juventus merilis joint statement yang mengecam dengan keras UEFA terkait proses hukum proyek Super League.

Ketiga tim di atas diketahui belum menyatakan mundur dari proyek Super League yang sebelumnya sempat diikuti oleh 12 tim.

Atas kengeyelan Madrid, Barcelona, dan Juventus, UEFA pun memulai proses hukuman yang membuat ketiga klub tersebut bisa mendapatkan sanksi yang cukup berat.

"Setelah penyelidikan yang dilakukan oleh pemeriksa etika dan disiplin UEFA sehubungan dengan apa yang disebut proyek 'Liga Super', proses disipliner terhadap Real Madrid CF, FC Barcelona dan Juventus FC telah dibuka untuk potensi pelanggaran kerangka hukum UEFA," tulis pernyataan UEFA kemarin.

Beberapa laporan mengklaim bahwa badan sepak bola Eropa menginginkan tiga tim tersebut dilarang tampil di Liga Champions selama dua tahun. 

Baca Juga: Presiden FIFA Diklaim Terlibat Proyek European Super League

Sebelumnya, sembilan klub lain, termasuk enam dari Liga Premier yang sudah mundur dari proyek Super League, berkomitmen untuk mengikuti kompetisi domestik dan internasional yang ada dan dikelola oleh induk sepak bola resmi.

Kesembilan tim itu juga diancam denda berat dan pengusiran jika mereka memperbarui minat dalam proyek lain yang memisahkan diri dari kompetisi resmi.

Real Madrid, Barcelona dan Juventus yang tidak mengikuti jejak mereka, justru malah melawan UEFA dengan mengeluarkan pernyataan bersama tentang perspektif kompetisi dan kedudukan hukumnya.

Mereka kemudian menindaklanjuti dengan pernyataan baru yang diucapkan dengan tegas sebagai tanggapan atas proses hukuman oleh UEFA.

“FC Barcelona, Juventus FC dan Real Madrid CF ingin menyatakan penolakan mutlak mereka atas paksaan yang telah dipertahankan UEFA terhadap tiga institusi paling relevan dalam sejarah sepak bola."

Baca Juga: UEFA Mulai Investigasi Pelanggaran Real Madrid, Barcelona dan Juventus Terkait European Super League

“Sikap mengkhawatirkan ini merupakan pelanggaran mencolok terhadap keputusan pengadilan, yang telah membuat pernyataan yang jelas yang memperingatkan UEFA untuk menahan diri dari mengambil tindakan apa pun yang dapat menghukum klub pendiri Liga Super saat proses hukum sedang berlangsung."

“Oleh karena itu, pembukaan proses disipliner oleh UEFA tidak dapat dipahami dan merupakan serangan langsung terhadap aturan hukum kami, warga negara Uni Eropa, yang telah dibangun secara demokratis, di samping kurangnya rasa hormat terhadap otoritas pengadilan keadilan itu sendiri," tulis pernyataan tersebut dikutip dari TalkSport.

“Sejak awal, Liga Super telah dipromosikan dengan tujuan memperbaiki situasi sepak bola Eropa, melalui dialog permanen dengan UEFA dan dengan tujuan untuk meningkatkan minat pada olahraga dan menawarkan pertunjukan terbaik kepada para penggemar."

“Tujuan ini harus dicapai dalam kerangka keberlanjutan dan solidaritas, terutama dalam situasi ekonomi yang genting seperti yang dialami banyak klub di Eropa saat ini.

“Alih-alih mencari cara untuk memodernisasi sepak bola melalui dialog terbuka, UEFA mengharapkan kami untuk menarik proses pengadilan yang sedang berlangsung yang mempertanyakan monopoli mereka atas sepak bola Eropa."

Baca Juga: Presiden UEFA Pastikan 12 Tim European Super League Akan Dihukum

“Barcelona, Juventus dan Real Madrid, semuanya berusia lebih dari satu abad, tidak akan menerima segala bentuk paksaan atau tekanan yang tak tertahankan.

"Sementara mereka tetap kuat dalam kesediaan mereka untuk berdebat, dengan hormat dan melalui dialog, kami mendesak solusi  yang dibutuhkan sepakbola saat ini."

“Entah kita mereformasi sepakbola atau kita harus menyaksikan kejatuhannya yang tak terhindarkan," pungkas pernyataan tersebut.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x