Kompas TV nasional sosial

Dewas BPJS Kesehatan Sebut Kebocoran Data Bahayakan Keamanan Nasional

Kompas.tv - 25 Mei 2021, 20:01 WIB
dewas-bpjs-kesehatan-sebut-kebocoran-data-bahayakan-keamanan-nasional
Ilustrasi Kantor BPJS Kesehatan. Dari sampel 100.002 data BPJS Kesehatan yang bocor, ada data kependudukan anggota TNI dan Polri juga yang membahayakan keamanan nasional. (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dewan Pengawas (Dewas) BPJS Kesehatan menyebut, ada risiko keamanan nasional akibat kebocoran data milik lembaganya.

Hal ini sesuai analisis risiko atas skandal 279 juta data BPJS Kesehatan.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto menyebut, bahaya keamanan nasional ini terkait data kependudukan yang mencakup data anggota TNI dan Polri.

“Sebagian besar data kependudukan termasuk TNI, Polri, dan semuanya ada di sana (data BPJS Kesehatan yang bocor). Kalau memang benar data itulah yang dimiliki (peretas) dan sesuai dengan kenyataan, maka risiko keamanan nasional ini akan semakin terlihat," kata Yurianto dalam rapat bersama dengan Komisi IX DPR, Selasa (25/5).

Baca Juga: BPJS Kesehatan Minta Masyarakat Tak Panik Data Bocor, Sistem Keamanan Diklaim Sesuai Standar

Sebab itu, Dewas pun segera menyampaikan saran kepada Direksi BPJS Kesehatan terkait masalah kebocoran data ini.

"Kami segera berikan saran, nasehat, dan pertimbangan kepada direksi secara tertulis, lisan, dan terlibat langsung dengan berbagai pertemuan terkait dengan isu kebocoran data peserta ini," kata Yurianto.

Pihak Direksi BPJS Kesehatan kini terus menyelidiki masalah kebocoran data itu.

Yurianto mengatakan, pihaknya akan memberi tahu masyarakat dan pemangku kepentingan BPJS Kesehatan bila menemukan fakta terbaru soal kebocoran data itu.

“Kami akan segera menindaklanjuti secara hukum kalau memang ini benar kebocoran data peserta,” kata Yurianto.

Menurut Yurianto, Dewas dan Direksi BPJS Kesehatan juga sedang mempersiapkan rencana antisipasi agar kejadian serupa tak terjadi.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x