Kompas TV regional update corona

Pelacakan Covid-19 Varian India Terhadap ABK Filipina Diperluas

Kompas.tv - 24 Mei 2021, 17:00 WIB
pelacakan-covid-19-varian-india-terhadap-abk-filipina-diperluas
Kapal MV Hilma Bulker kini dalam status karantina terbatas karena dari 20 anak buah kapal asal Filipina terdapat 14 orang positif Covid-19. (Sumber: Kompas.id/ WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Pelacakan kasus Covid-19 terhadap anak buah kapal (ABK) asal India di Cilacap, Jawa Tengah diperluas. Dari pelacakan tersebut, ditemukan 47 orang yang kontak erat terkonfitmasi  positif Covid-19 dengan varian baru dari India.

Namun, 15 di antaranya sudah sembuh atau dinyatakan negatif.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pelacakan pada kontak erat dari anak buah kapal tersebut diperluas ke para petugas kesehatan yang merawat serta keluarga dari petugas kesehatan tersebut.

Adapun, pelacakan kontak telah dilakukan ke 48 petugas pelabuhan, 236 petugas kesehatan yang merawat, serta 15 keluarga dari petugas kesehatan.

”Total sampai tanggal 22 Mei lalu, terdapat 47 orang yang positif (Covid-19) dan sudah 15 orang yang sembuh dengan tes PCR negatif. Tracing (pelacakan) untuk keluarga sudah dilakukan oleh internal RSUD (Cilacap) ke 15 keluarga. Yang lain juga dilakukan oleh puskesmas dan masih dalam proses,” ujarnya, Minggu (23/5/2021), dikutip dari Kompas.id.

Baca Juga: 13 ABK Filipina Positif Covid-19 Varian Baru Asal India, Nakes RSUD Cilacap Ikut Tertular

Sebelumnya, sebanyak 14 orang dari 20 anak buah kapal dari India dinyatakan positif Covid-19 dengan virus varian baru dari India, B.1.617.2. Sebagian besar dari mereka merupakan warga negara Filipina.

Mereka mengangkut raw sugar memakai kapal MV Hilma Bulker dari India ke Cilacap, Jawa Tengah.

Labih lanjut, Budi menuturkan, upaya mitigasi telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap dengan menyiapkan ruang isolasi terpusat di hotel.

Pelacakan kasus juga terus dilakukan pada kontak erat disertai dengan penapisan pada area tempat tinggal petugas kesehatan yang positif dan menjalani isolasi mandiri. Saat ini tingkat keterisian rumah sakit di wilayah Cilacap sekitar 40 persen.

”Percepatan vaksinasi terutama di wilayah yang menjadi tempat isolasi mandiri petugas kesehatan akan dilakukan. RSUD Cilacap pun sudah mengajukan permohonan bantuan APD (alat pelindung diri) serta alat rapid test antigen ke Kementerian Kesehatan,” ujarnya.

Baca Juga: Nahkoda dan ABK Divaksin di Atas Kapal

 



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x