Kompas TV video sinau

Gerhana Bulan Total 26 Mei, Kenapa Bulan Berwarna Merah Saat Gerhana?

Kompas.tv - 24 Mei 2021, 20:30 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Pada tanggal 26 Mei 2021 mendatang, akan terjadi fenomena gerhana bulan “paling super” di tahun ini.

Saat itu, bulan memasuki bayangan bumi yang membuatnya akan tampak lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Fenomena langit yang terjadi bertepatan dengan Hari Raya Waisak ini dikenal dengan nama Super Blood Moon.

Super Moon adalah fase ketika bulan berada pada titik terdekat dengan bumi. Gerhana bulan total (GBT) biasanya berlangsung selama 15 menit.

Melansir LAPAN, gerhana bulan total dapat terlihat di Asia Timur, Asia Tenggara, Australia, Selandia Baru, Oseania, dan sebagian besar Benua Amerika.

Lalu, kenapa bulan berwarna merah saat gerhana?

Gerhana Bulan Total terjadi saat matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus. Sehingga, sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalang bumi.

Selama gerhana bulan total, bulan purnama berada dalam daerah umbra. Saat gerhana bulan total terjadi, sinar matahari dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi.

Sinar biru dibelokkan berhamburan ke arah luar, sedangkan sinar merah dibelokkan ke dalam ke arah bulan.

Di bumi, sinar merah dapat terlihat saat matahari terbit dan terbenam. Faktanya, warna merah yang terlihat saat gerhana bulan total terjadi adalah kombinasi sinar merah dari matahari terbit dan terbenam yang terjadi di bumi pada saat bersamaan.

Warna merah yang terlihat saat gerhana bulan total dipengaruhi oleh banyaknya debu atau awan di atmosfer bumi.

Aktivitas vulkanis yang menghasilkan awan dan debu dalam jumlah besar saat gerhana bulan total, dapat membuat bulan tampak berwarna merah gelap atau mendekati hitam.(*)

Grafis: Joshua Victor



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x