Kompas TV video sinau

Fakta Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Kereta Cepat Pertama di Indonesia

Kompas.tv - 22 Mei 2021, 10:30 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Pemerintah tengah berfokus pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Kereta cepat ini nantinya akan terintegrasi dengan LRT dan MRT di DKI Jakarta.

Dengan proyek ini diharapkan masyarakat dapat menikmati perjalanan dengan waktu tempuh yang lebih cepat dan efisien.

Berikut fakta tentang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung:

1. Buatan China Railway

Perusahaan pembuat kereta cepat Jakarta-Bandung adalah China Railway Material Co Ltd.

Sekitar 8.000 ton rel R.60 yang memang dibuat untuk lintasan kereta berkecepatan tinggi dikirimkan oleh perusahaan ini.

2. Menggunakan rel berdimensi 60

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) diketahui memasang rel dan bantalan dengan spesifikasi rel berdimensi 60 atau R.60 yang diimpor langsung dari China, dengan panjang rel dibuat masing-masing 50 meter.

3. Titik stasiun tambahan

PT KCIC menambah satu lokasi stasiun proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yakni di Padalarang, Jawa Barat.

Penambahan ini ditujukan untuk memberikan pilihan kenyamanan terintegrasi yang lebih baik untuk masyarakat. Hal ini juga berhubungan dengan lokasi yang dekat dengan kota mandiri di Kabupaten Bandung Barat.

4. Target rampung dan uji coba di 2022

Perkembangan proyek kereta cepat ini telah mencapai 73 persen. Kereta cepat Jakarta-Bandung akan memiliki 13 tunnel atau terowongan. Hingga Rabu (19/5/2021), sudah ada 8 tunnel yang telah diselesaikan.

"Diharapkan nanti di akhir tahun 2022 kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa diujicobakan. Dan tentu saja setelah uji coba langsung masuk ke operasi, operasional," terang Joko Widodo saat melakukan peninjauan tunnel kereta cepat Jakarta-Bandung, Selasa (18/5/2021).

5. Serap ribuan pekerja lokal

Proyek ini menyerap sebanyak 10.537 pekerja lokal. Penyerapan ini menunjukkan bahwa anak bangsa menjadi andalan untuk terlibat dalam proyek kereta cepat pertama di Indonesia.

Keterlibatan TKI juga memiliki manfaat dari sisi ekonomi, pengalaman luas akan pengetahuan dan teknologi dari TKA.(*)

Grafis: Arief Rahman



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x