Kompas TV regional sosial

Pemerintah Serahkan Santunan Kepada Empat Keluarga Korban Serangan Mujahidin Indonesia Timur di Poso

Kompas.tv - 18 Mei 2021, 15:31 WIB
pemerintah-serahkan-santunan-kepada-empat-keluarga-korban-serangan-mujahidin-indonesia-timur-di-poso
Seorang personel Brimob tengah berada di lokasi yang diduga sebagai tempat persembunyian kelompok teroris Mujahidin Indonesis Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora di Poso, Sulawesi Tengah beberapa waktu lalu. (Sumber: KompasTV)
Penulis : Nurul Fitriana | Editor : Iman Firdaus

POSO, KOMPAS.TV - Pemerintah serahkan santunan kepada empat keluarga korban serangan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso, Sulawesi Tengah.

Santunan tersebut diserahkan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), dan Polri.

"Tidak hanya santunan kematian dan dana kerahiman. Kebutuhan yang diperlukan korban agar bisa pulih kembali, negara akan ikut membantu dan bertanggung jawab," kata Wakil Ketua LPSK Edwin Partogi Pasaribu, Selasa (18/5/2021).

Baca Juga: Polisi Buru Teroris yang Tewaskan 4 Warga Poso

Masing-masing keluarga korban mendapat santunan sebesar Rp15 juta. Santunan ini dilakukan sebagaimana termaktub dalam aturan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme.

Santunan yang diserahkan oleh tiga lembaga merupakan bagian dari sinergitas dalam merepresentasikan negara yang bertanggung jawab, memberikan perlindungan, dan pemulihan korban aksi terorisme.

Adapun santunan ini diberikan secara langsung kepada perwakilan keluarga di Polda Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Buru Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Pimpinan Ali Kalora, Tugas Satgas Madago Raya Diperpanjang

Diberitakan sebelumnya, empat orang petani di Desa Klimago, Kecamatan Lore Timur, Poso, Sulawesi Tengah ditemukan tewas pada Senin (11/5/2021).

Keempat korban tersebut diduga tewas akibat diserang kelompok teroris MIT pimpinan Ali Kalora yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Satuan tugas Operasi Madago Raya pun dikerahkan menyisir wilayah tempat kejadian pembunuhan itu.

Selain menyisir sekitar lokasi kejadian tewasnya warga, satgas juga menyekat sejumlah wilayah untuk mempersempit ruang gerak pelaku.

Polisi menyatakan, pelaku ingin menyebar teror dan merampok barang-barang milik warga.

Data terbaru kepolisian, jumlah yang masuk DPO kini ada 9 orang, dari 9 orang itu satgas menduga terbagi 2 kelompok.

Baca Juga: 2 Anak Buah Ali Kalora dari Kelompok Mujahidin Indonesia Timur Tewas Ditembak, Ini Identitasnya



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x