Kompas TV video sinau

Apa Itu Iron Dome Israel yang Dipakai untuk Menangkis Roket Hamas?

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 18:31 WIB
Penulis : Gempita Surya

KOMPAS.TV - Ketegangan Israel dan Palestina memasuki babak baru pekan ini setelah Hamas menembakkan ratusan roket dari Jalur Gaza yang menyasar kota penting Tel Aviv.

Serangan ini direspons Israel dengan mengaktifkan Iron Dome, sistem pertahanan udara untuk menghalau serangan dari Gaza.

Dilansir The Sun, Rabu (12/5/2021), sistem yang berarti Kubah Besi itu mempunyai tingkat keberhasilan hingga 90 persen.

Apa itu Iron Dome?

Iron Dome adalah sistem pertahanan udara Israel yang berbasis di darat, didesain untuk menghalau dan menghancurkan rudal jarak pendek. Senjata tersebut diklaim mampu merontokkan artileri 155 milimeter yang ditembakkan dari jarak 4 sampai 70 kilometer.

Alat yang dikembangkan oleh Rafael Advanced Defence Systems ini bisa beroperasi dalam cuaca berkabut, badai pasir, hingga hujan.

Sistem Dome sudah dipergunakan Militer Israel pada Maret 2011, dan pada April 2011, mereka mengeklaim berhasil menjatuhkan BM-21 Grad.

Setiap pengaktifannya, Tel Aviv harus membayar setidaknya 50.000 dollar AS, atau Rp 711 juta.

Lalu bagaimana Iron Dome mencegah serangan misil?

Jika serangan terjadi, Iron Dome akan memantau pergerakan serangan menggunakan radar dan memprediksi titik jatuhnya. Pusat kendali akan menghitung titik intersep, dan memerintahkan peluncuran sebelum misil lawan mencapai area penduduk.

Setiap peluncur dilengkapi 20 rudal Tamir dengan hulu ledak jarak dekat, dan ditempatkan di seluruh negeri.

Saat misil lawan masuk ke dalam area tembak, Iron Dome diluncurkan, dan akan menyasar target yang ada di sekitarnya hingga mengenainya.

Apa itu Rudal Tamir?

Tamir berasal dari sebuah akronim Ibrani berbunyi Til Meyaret, yang berarti pencegat peluru kendali. Setiap misil dilengkapi sensor dan sirip untuk memastikan mereka bertabrakan dengan senjata musuh.

Setiap rudal mempunyai jangkauan hingga 69 kilometer, mempunyai tinggi sekitar tiga meter, dan menghabiskan Rp 711 juta per unit.(*)

Grafis: Joshua Victor



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x