Kompas TV nasional berita utama

Tak Hanya Palestina, Natalius Pigai Minta Jokowi Responsif Atasi Persoalan Kemanusiaan di Papua

Kompas.tv - 17 Mei 2021, 10:36 WIB
tak-hanya-palestina-natalius-pigai-minta-jokowi-responsif-atasi-persoalan-kemanusiaan-di-papua
Mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai saat memberikan keterangan pers di kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/2/2017). (Sumber: KOMPAS.com/Kristian Erdianto)
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV- Presiden Joko Widodo diminta tidak menutup mata dengan persoalan kemanusiaan yang terjadi di Papua.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Aktivis Kemanusiaan Natalius Pigai dalam keterangan tertulis kepada Kompas.TV, Senin (17/5/2021).

“Presiden Jokowi jangan menutup mata terhadap persoalan kemanusiaan di Papua, jangan hanya bisa memandang belalang di seberang lautan, di Palestina tapi harimau di rumahnya di Papua (tidak terlihat -red),” kata Natalius Pigai.

Baca Juga: Puncak Arus Balik Lebaran Arah Jabodetabek Belum Terjadi, Diprediksi Pekan Depan

“Mungkin, kecuali kalau Jokowi mau hadir sebagai pemimpin yang menyempurnakan kejahatan di Papua,” tambah mantan anggota Komnas HAM ini.

Bagi Natalius Pigai, penembakkan tiga orang perempuan warga di Papua menunjukkan militer tidak bisa melindungi rakyatnya. Fakta di lapangan, bagi Pigai, berbeda dengan apa yang didengungkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD belakangan ini.

Baca Juga: Penarikan Uang di Periode Lebaran Capai Rp154,5 T

“Militer justru hadir sebagai monster leviadan, beringas pembawa maut di Papua,” ujar Natalius Pigai.

“Ternyata opini dan propaganda media dan intelijen di negara ini bahwa TPN/OPM atau KKB membunuh rakyat papua ternyata propaganda utopis, tipu muslihat pemerintah,” tambahnya.

Natalius lebih lanjut menuturkan, jika pada akhirnya rakyat sipil Papua terus menjadi korban. Situasi akan berbalik, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) justru akan dilindungi oleh rakyat Papua.

Baca Juga: Sempat Hilang, Harimau Ini Akhirnya Ditemukan dan Diserahkan ke Polisi AS

“Jika rakyat Papua korban terus, maka sudah pasti TPN/OPM/KKB akan dilindungi Rakyat Papua. Masa yang akan datang mereka akan semakin kuat melindungi bumi putra dan tanah airnya di Papua,” katanya.

“Kami sebagai pembela kemanusiaan meminta pemerintah harus buka kran demokrasi di Papua,” tambah Pigai.

Baca Juga: Vaksinasi Gotong Royong Dimulai, Total Biayanya Rp879.140 per Orang

Sebelumnya, Natalius Pigai membeberkan Pasukan Gabungan Militer Indonesia yang terdiri dari TNI-Polri telah menembak mati tiga perempuan muda di Distrik Ilaga Utara, Kabupaten Puncak, Papua.

Tiga orang perempuan yang dimaksud, tertembak saat TNI-Polri mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata pada Sabtu (15/5/2021).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x