Kompas TV nasional update corona

Pakar IDI Sebut Positivity Rate Covid-19 di Indonesia Alami Kenaikan, Masyarakat Diingatkan Waspada

Kompas.tv - 16 Mei 2021, 17:45 WIB
pakar-idi-sebut-positivity-rate-covid-19-di-indonesia-alami-kenaikan-masyarakat-diingatkan-waspada
Satgas Covid-19 IDI Prof Zubaeri Djoerban (Sumber: KOMPASTV/DANY SAPUTRA)
Penulis : Baitur Rohman | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubaeri Djoerban memberikan peringatan dini kepada seluruh masyarakat. Ia memaparkan angka kasus positif Covid-19 (positivity rate) di Indonesia mengalami kenaikan.

“Untuk Jakarta sudah naik dari 8,4 ke 9,1 persen. Sedangkan di Indonesia hari ini 22,5 persen ditambah lagi ada kenaikan kasus di Sumatra,” kata Zubaeri.

Zubaeri menjelaskan, meski data saat ini menunjukkan keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan sudah rendah yaitu berada di bawah 50 persen, namun Indonesia masih berada dalam status lampu hijau. Artinya, masih ada kecenderungan positivity rate terus naik apalagi setelah masa libur Lebaran.

“Kita masih lampu hijau, masih ada kecenderungan terus naik walaupun data sekarang menunjukkan bahwa keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan masih rendah, masih di bawah 50 persen. Namun kita sempat khawatir kalau naik seperti pada bulan Februari tahun lalu di mana kasus barunya menjadi 14 ribu dan positivity rate Jakarta di atas 14 persen, Indonesia pernah sekitar 30 persen dan sangat membahayakan,” jelasnya.

Baca juga: 20 Warga Positif Covid-19, Satu RT di Kota Solo Lockdown

Ia menyimpulkan, positivity rate Indonesia saat ini sangat mengkhawatirkan. Maka dari itu, ia meminta masyarakat harus waspada dan antisipasi terutama bagi mereka yang melakukan mudik.

“Yang pulang mudik disarankan untuk jangan keluar rumah dulu setelah pulang ke rumah masing-masing, karantina mandiri selama 2 minggu. Kemudian pengawasan diperketat mengenai klaster klaster yang muncul menjelang mudik. Klaster kantor harus lebih hati-hati, harus lebih disiplinkan.

"Uji coba untuk sekolah harus dikaji ulang. Uji coba tatap muka di sekolah harus di bawah 10 persen positivity rate-nya. Paling baik ujicobanya nanti pas bulan Juli saja,” katanya.

Selain itu, Zubaeri juga meminta tes PCR ditingkatkan. Menurutnya, terjadi penurunan tes PCR selama 2-3 hari terakhir, yaitu hanya sebanyak 15 ribu. Ia menuturkan tes PCR yang bagus harus berada di atas 30 ribu.

“2-3 hari terakhir ini tes PCR kita rendah sekitar 15 ribu, yang bagus di atas 30 ribu, sekarang turun lagi jadi mohon untuk hari-hari mendatang tes PCR kita kembali ke atas 30 ribu,” ungkapnya.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak! Pemerintah Singapura Berlakukan Lockdown

Terakhir, Zubaeri mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada dan terus menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 seperti di beberapa negara seperti India.



Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x